Kabul, Afghanistan (ANTARA News) - Sedikitnya 18 orang tewas, termasuk 14 warga negara asing, dalam satu serangan mematikan terhadap Hotel Intercontinental di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, kata seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan pada Ahad (21/1).
Lima penyerang juga tewas selama baku-tembak dengan pasukan keamanan Afghanistan.
Pengepungan selama 12 jam setelah serangan pada Sabtu malam berakhir pada Ahad.
Juru Bicara Najib Danish mengatakan kepada stasiun televisi Tolo News bahwa di antara mereka yang tewas terdapat empat warga negara Afghanistan dan 14 orang asing.
Kam Air, perusahaan penerbangan lokal, sebelumnya menyatakan 11 di antara staf asingnya tewas dalam serangan terhadap hotel tersebut --yang diklaim oleh Taliban, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Perusahaan penerbangan itu menambahkan beberapa staf lokalnya juga termasuk di antara korban tewas.
Pengepungan dimulai pada Sabtu malam, setelah lima pembom bunuh diri Taliban menyerbu hotel mewah enam-lantai di kota tersebut.
Sebanyak 12 orang juga cedera dalam serangan itu.
Kelompok gerilyawan Taliban telah mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut.
Pada Ahad, Mesir mengutuk serangan mematikan terhadap Hotel Intercontinental di Kabul.
"Rakyat dan pemerintah Mesir menyampaikan solidaritas buat timpalan mereka di Afghanistan dalam menghadapi terorisme," kata Kementerian Luar Negeri Mesir di dalam satu pernyataan.
Mesir juga telah menderita akibat meningkatnya gelombang aksi teror sehingga menewaskan ratusan polisi dan tentara, serta warga sipil, sejak militer menggulingkan presiden Mohammed Moursi dari kubu Islam pada Juli 2013, sebagai reaksi atas prots massal.
Pemerintah pasca-Moursi mengumumkan perang anti-teror yang dipimpin oleh mantan kepala staf Angkatan Darat dan Presiden saat ini Abdel-Fattah As-Sisi.
Kebanyakan serangan teror di Mesir diklaim oleh kelompok gerilyawan yang berpusat di Sinai dan berafiliasi kepada kelompok gerilyawan lokal IS.
Pewarta: Antara
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018