Jakarta (ANTARA News) - Pelita Jaya Basketball menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2017-2018 setelah menaklukkan Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja 106-85.
Pelita Jaya Basketball menaklukkan Bank BPD DIY Bima Perkasa pada laga hari terakhir seri V di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Kemenangan ini membuat Pelita Jaya (PJ) untuk sementara memimpin klasemen Divisi Putih setelah tidak pernah kalah di 10 laga yang dijalani.
Sementara itu Bima Perkasa berada di peringkat dua Divisi Merah dengan lima kemenangan dari 10 pertandingan.
Dipantau via laman resmi IBL di Jakarta, pertandingan yang berlangsung di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur, itu berjalan dengan ketat.
Pada kuarter pertama, Bima Perkasa Jogja (BPJ) bahkan sempat memimpin 21-16 setelah tembakan tiga angka guard impor Anthony Mc Donald menemui sasaran. Namun, PJ berhasil membalikkan keadaan melalui big mannya Chester Giles yang memasukkan bola dua angka di akhir kuarter dan membuat kedudukan menjadi 25-23.
Keunggulan itu menjadi loncatan PJ bermain lebih baik. Mereka pun selalu unggul di tiga kuarter selanjutnya masing-masing dengan skor 44-34, 71-66 dan 106-85.
"BPJ bermain sangat bagus dan memberikan kami pelajaran. Penting bagi kami mengawali laga dengan baik karena semua tim saat ini ingin mengalahkan kami," ujar pelatih PJ Johannis Winar usai pertandingan.
Sementara pelatih BPJ Raoul Miguel Hadinoto merasa puas dengan permainan timnya meski kalah.
"Bisa mencetak 85 angka melawan PJ membuktikan anak anak bermain bagus. Saya harap mereka terus bermain pada level seperti ini," tutur pelatih yang akrab disapa Ebos ini.
Adapun di laga tersebut, Chester Giles menjadi pendulang poin tertinggi untuk PJ dengan 30 poin dan 15 rebound. Di BPJ, Anthony Mc Donald keluar sebagai yang terbaik dengan 30 poin, tiga rebound dan lima assist.
Berikutnya, IBL Pertalite 2017-2018 akan menjalani seri kelima yang digelar di 26-28 Januari 2018 di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta.
Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018