Medan (ANTARA News) - Gangguan jiwa ternyata tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi balita juga bisa mengalaminya dalam bentuk gangguan emosional, kesehatan fisik, mental dan gangguan prilaku. Cara mendeteksi gangguan-gangguan itu bisa dilakukan dengan memulai dari pengamatan orang tua terhadap anaknya, lalu pemeriksaan fisik secara rutin dan pemeriksaan penunjang seperti skrining perkembangan, kata psikolog, Dra.Irna Minauli Msi, di Medan, Rabu. Ia mengatakan, dalam tahap observasi, kecurigaan orang tua dengan gangguan perkembangan anaknya sangat penting dengan tujuan agar gangguan tersebut dapat lebih terdeteksi lebih dini dan mudah diperbaiki atau berdampak kecil. Bila penyimpangan terlambat dideteksi maka lebih sulit diintervensi dan akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak pada tahap selanjutnya. Setiap orang tua harus mendeteksi penyimpangan anak mulai dari fisik, timbang berat badan, ukur tinggi badan dan lingkar kepala sesuai dengan pertumbuhan atau tidak, katanya. Agar balita tumbuh kembang secara optimal, maka semua balita harus dicukupi kebutuhan fisik, emosi, kasih sayang dan stimulasi kecerdasan. Stimulasi ini dapat dilakukan oleh keluarga dengan cara bermain setiap hari ataupun dengan menggunakan berbagai cara dan benda yang mudah didapat.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007