Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta, Sabtu, pohon jati milik Suhardi di Sorosutan Umbulharjo tumbang dan menimpa rumah Charly dan mengenai jaringan listrik PLN.
Pohon setinggi sepuluh meter tersebut tumbang karena tergerus air hujan.
Sedangkan di Ngampilan, pohon Cemara setinggi 15 meter tumbang akibat angin kencang dan menimpa rumah serta warung, bahkan pemilik rumah, Slamet Riyadi (53) ,harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka di bagian kepala.
Selain itu, pohon beringin di belakang gedung Bioskop Mataram juga tumbang dan menimpa rumah Wiryanto. Pohon setinggi 10 meter dengan diameter 80 centimeter tersebut tumbang karena sudah rapuh.
"Intensitas hujan memang sangat lebat disertai angin kencang. Akibatnya, beberapa pohon yang sudah rapuh tumbang. Kejadiannya pun hampir bersamaan," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta, Agus Winarto.
Menurut dia, evakuasi terhadap pohon dapat dilakukan cepat dengan bantuan dari relawan dan masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
BPBD Kota Yogyakarta, lanjut Agus, sudah meminta seluruh kampung tanggap bencana untuk memetakan potensi pohon tumbang dan kerawanan lain di wilayah masing-masing sehingga bisa dilakukan antisipasi sejak dini.
"Apalagi, hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan berlangsung hingga pertengahan Februari," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Suyana mengimbau warga yang memiliki pohon yang dinilai rawan tumbang saat hujan deras disertai angin kencang agar segera melakukan pemangkasan.
"Jika pohon sudah terlalu rindang dan rawan tumbang, maka kami minta segera dipangkas agar tidak roboh. Kami tidak bertanggung jawab terhadap pohon yang ada di persil pribadi warga," kata Suyana.
Sedangkan untuk pohon perindang yang ada di tepi jalan, lanjut Suyana sudah dilakukan perawatan rutin dengan melakukan pemangkasan. "Memang masih ada beberapa yang rawan tumbang, tetapi pemangkasan dan pemeliharaan terus dilakukan," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018