New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS diperdagangkan beragam terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena para investor terutama berfokus pada data ekonomi yang baru dirilis.
Sentimen konsumen AS pada Januari merosot ke 94,4, setelah turun ke 95,9 di Desember, menurut sebuah survei yang dikeluarkan oleh University of Michigan pada Jumat (19/1), lebih rendah dari ekspektasi para ekonom sebesar 97.
Media melaporkan petunjuk ini pada pelemahan bukan hanya untuk belanja konsumen pada Januari, tetapi juga mungkin untuk pasar tenaga kerja dan laporan ketenagakerjaan Januari.
Sementara itu, para investor juga menilai kemungkinan penutupan pemerintahan AS.
Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Kamis (18/1) meloloskan sebuah RUU pengeluaran jangka pendek untuk menghindari penutupan pemerintah, namun apakah RUU tersebut dapat lolos di Senat, masih tidak pasti.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,06 persen menjadi 90,555 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,2235 dolar AS dari 1,2243 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3875 dolar AS dari 1,3893 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,8002 dolar AS dari 0,7999 dolar AS.
Dolar AS dibeli 110,62 yen Jepang, lebih rendah dari 110,99 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9618 franc Swiss dari 0,9585 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2482 dolar Kanada dari 1,2431 dolar Kanada, demikian Reuters melaporkan.
(UU.A026/A011)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018