"Dalam Rapat Koordinasi Komite Asian Games dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) di Jakarta pada Minggu (14/1), perjalanan dari Wisma Atlet ke kawasan GBK itu maksimal 45 menit. Kalau durasi perjalanan 34 menit itu terlalu sulit sekali," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di sela-sela Rapat Koordinasi Kemenpora di Cianjur, Jawa Barat, Jumat.
Gatot menjelaskan durasi perjalanan maksimal 45 menit tidak berlaku bagi perjalanan arena pertandingan di luar Jakarta seperti pertandingan cabang sepak bola di Jawa Barat.
"Selain perjalanan dari wisma atlet ke arena pertandingan, simulasi untuk keluar dari kawasan GBK jika terjadi hal-hal tidak diinginkan tidak boleh lebih dari 12 menit. Dalam waktu itu, kawasan GBK harus kosong," kata Gatot.
Namun, Pertemuan Rapat Koordinasi Komite Asian Games di Jakarta itu, lanjut Gatot, tidak membahas secara khusus simulasi lalu-lintas dari wisma atlet menuju kawasan GBK.
"Deputi IV INASGOC akan melakukan simulasi terkait perjalanan Asian Games dari wisma atlet menuju GBK. OCA lebih banyak menaruh perhatian terkait lalu-lintas di Jakarta secara umum," kata Gatot.
Terkait persiapan Indonesia jelang kejuaraan uji coba Asian Games pada Februari, Gatot mengatakan jika ada sejumlah bangku di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang rusak ketika pertandingan Tim Nasional Indonesia dengan Tim Nasional Islandia, perbaikan masih menjadi tanggung jawab kontraktor menyusul masa perawatan stadion.
"Persoalan itu menjadi perhatian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Pengelola GBK untuk tidak terburu-buru memberikan izin bagi setiap pertandingan," kata Gatot.
Gatot mengatakan sikap sejumlah suporter Indonesia sudah relatif lebih baik meskipun membutuhkan lebih banyak sosialisasi tentang sikap menjaga stadion kebanggaan Indonesia itu.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018