Jakarta (ANTARA News) - Tempat transit jemaah haji Indonesia di Jeddah, Madinatul Hujaj, belum selesai diperbaiki sehingga pemerintah kembali menyewa hotel seperti tahun lalu untuk dijadikan tempat tansit jemaah dari Mekkah ke Bandara sebelum kembali ke tanah air. "Dari 26 hotel yang terdaftar di Jeddah, 10 hotel kita pilih," kata Menag Maftuh Basyuni pada Raker dengan Panitia Ad Hoc Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Jakarta, Selasa. Hotel-hotel itu yakni Al Azhar, Madinah Palace, Sultan Palace, Qasr Al Araq, Jamal Tower, Holiday Inn, Al Bustan, Shaihana, Lamasat dan Quality. Tahun lalu Jemaah haji telah menggunakan tempat transit Hotel Shaihana di Jeddah sebelum kembali ke tanah air berhubung Madinatul Hujaj sudah terlalu tua untuk terus dijadikan tempat transit jemaah Indonesia. Dalam kesempatan itu, Menag juga menjelaskan bahwa hingga kini Depag telah menyewa 368 rumah untuk menginap jemaah haji di Mekkah pada musim haji 1428 H/2007, dengan kapasitas tampung total 201.514 jemaah. "Jumlah rumah yang telah dipersiapkan oleh Tim di Mekkah dan telah disewa oleh pemerintah mencapai 99,84 persen," katanya. Kebanyakan yakni 46.339 jemaah haji, ujarnya, akan tinggal di wilayah Bakhutmah dengan rumah yang disewa 58 unit, kemudian Wilayah Misfalah dengan 44.277 jemaah dan wilayah Jarwal, Haratus Sada, Kuba dan Taisir dengan jumlah jemaah 35.277 orang. Pihaknya sudah berusaha mencarikan pondokan di sekitar Masjidil Haram dengan jarak radius terjauh 1.350 meter atau jika lebih dari itu dipilih yang memiliki jalur transportasi dengan dengan biaya sewa menggunakan plafon 2.000 Riyal per orang. Sedangkan untuk tinggal sembilan hari di Madinah pihaknya juga telah menyewa rumah di sekitar Masjid Nabawi radius 50-200 meter seharga 500 Riyal dan radius berikutnya hingga 1.000 meter dengan biaya 400 Riyal. Jemaah haji, urainya juga tetap mendapatkan makan 16 kali di Madinah dan diselenggarakan dalam satu paket dengan Majmuah yang mengelola pondokan jemaah, sedangkan di Mekkah jemaah diminta mencari sendiri makanannya. Sedangkan pelaksanaan katering haji di puncak haji di Arafah-Mina kembali akan melibatkan pihak Muassasah Asia Tenggara dengan harga tidak lebih dari 250 Riyal dan cita rasa masakan Indonesia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007