Jambi (ANTARA News) - Pembalakan liar (illegal logging) di Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) Kabupaten Sarolangun, Jambi, hingga kini masih berlangsung walapun dalam skala kecil dan tidak lagi dilakukan secara terang-terangan.
Para pembalak liar itu beraksi ketika petugas polisi kehutanan (Polhut) lengah, kata Erwin Iskandar, salah seorang pejabat Balai TNBD, Selasa.
Petugas Polhut TNBD beberapa pekan lalu menemukan tiga meter kubik kayu yang sudah digergaji dalam bentuk papan dan bantalan di sungai kawasan TNBD.
Pemiliknya hingga kini belum diketahui, namun kayu olahan hasil tebangan dari TNBD itu telah dihancurkan.
"Meski pembalakan liar itu dalam skala kecil, namun itu terbukti kegiatan tersebut hingga kini masih berlangsung," ungkapnya.
Kehadiran Balai TNBD pada 2006 dan gencarnya pemberantasan penebangan liar yang dilakukan tim gabungan aparat keamanan dan Polhut menjadikan pembalakan liar itu mulai berkurang.
Untuk menyelamatkan TNBD seluas 60.500 hektar yang memiliki potensi flora dan fauna langka, serta tempat habitat suku anak dalam (suku kubu) sejak ratusan tahun lalu.
Balai TNBD telah mengusulkan tambahan personel lapangan (Polhut) 100 orang, karena kini baru memiliki empat Polhut.Idealnya 100 hingga 150 Polhut untuk mengamankan kawasan seluas itu.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007