Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak melemah tipis sebesar dua poin menjadi Rp13.349 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.347 per dolar Amerika Serikat (AS).
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah, faktor teknikal menjadi salah satu faktor yang menahan laju mata uang domestik.
"Setelah mengalami apresiasi dalam beberapa hari terakhir laju rupiah tertahan karena faktor teknikal," ucapnya.
Menurut dia, minimnya sentimen negatif dari dalam negeri setidaknya dapat menjaga pergerakan mata uang rupiah tetap dalam area yang stabil. Artinya, pergerakan ke depannya masih terbuka peluang bagi rupiah untuk kembali menguat.
Ia menambahkan bahwa isu shutdown pemerintahan Amerika Serikat juga menahan apresiasi dolar AS lebih tinggi. Isu itu membuat pelaku pasar bersikap hati-hati untuk mengakumulasi dolar AS.
Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga menambahkan bahwa ketidakpastian politik di Amerika Serikat akan menahan pergerakan dolar AS lebih tinggi sehingga mata uang pasar berkembang dapat kembali terangkat, termasuk rupiah.
"Rupiah stabil terhadap dolar AS di tengah sentimen itu," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (19/1) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.331 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.365 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018