Jakarta (ANTARA News) - DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggulirkan program penggalangan dana publik "Donasi Solidaritas" guna memperbaiki iklim politik dan sistem demokrasi di Indonesia.
"Program ini dihelat untuk mendorong perbaikan iklim berpolitik di Tanah Air," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie di Jakarta Kamis.
Selama ini, Grace menjelaskan partai politik "menghidupi" dari dana per orang atau beberapa orang sehingga partai tidak independen.
Kondisi tersebut menurut mantan pembawa acara stasiun televisi nasional itu berdampak terhadap partai politik hanya melayani kepentingan penyandang dana.
Guna menghindari kepentingan tersebut, Grace menyatakan partai politik harus didanai publik sehingga independen dan memperjuangkan kepentingan rakyat, serta tidak memiliki beban mental untuk balas budi kepada seseorang sebagai penyandang dana pribadi.
"Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai operasional partai termasuk membiayai para caleg PSI yang akan bertarung pada Pemilu 2018," ungkap Grace.
Grace mengungkapkan nilai donasi ada enam jenis mulai dari Rp25 ribu hingga Rp1 miliar per tahun kemudian para donatur akan diberikan Kartu Solidaritas Anti Korupsi dan Intoleransi atau Kartu Sakti yang berfungsi sebagai "e-money".
"Bagi penyumbang dana itu, Grace menegaskan dapat menentukan arah kebijakan PSI," ujar Grace.
PSI diungkapkan Grace sering menggalang dana namun dilakukan secara konvensional dengan mengundang seseorang atau kelompok komunitas untuk dijelaskan maksud dan arah kebijakan partai selanjutnya menyampaikan permohonan donasi berupa jasa, barang maupun uang tunai.
"Sekarang, kami mau formalkan prosesnya agar bisa melibatkan lebih banyak orang dan lebih efisien. Dengan demikian, akan lebih banyak orang yang bisa memiliki PSI," ucap Grace.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018