Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) memberikan imbal hasil lebih baik bagi investor.
"Diharapkan level IHSG dapat terus tumbuh agar dapat memberikan imbal hasil lebih baik bagi para investor di pasar modal Indonesia," kata Kepala Divisi Komunikasi BEI, Oskar Herliansyah di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan bahwa pada penutupan Kamis (18/1), IHSG ditutup di level 6.472,66 poin, merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah di pasar modal Indonesia. Posisi IHSG itu melampaui rekor sebelumnya yakni pada perdagangan Rabu (17/1), kemarin di posisi 6.444,51 poin.
Sejalan dengan kenaikan IHSG, lanjut dia, nilai kapitalisasi pasar BEI juga meraih level tertingginya sepanjang masa. Nilai kapitalisasi pasar BEI Kamis (18/1) tercatat sebesar Rp7.189,82 triliun. Sementara itu, frekuensi transaksi harian juga tercatat tertinggi yakni sebesar 556.091 ribu kali transaksi.
"Pencapaian angka di pasar modal itu membuktikan bahwa perdagangan efek di BEI semakin prospektif dan semakin likuid," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa IHSG masih mampu berada di area positif menyusul masih bertahannya aksi beli investor lokal.
"Aksi beli investor lokal menjadi salah satu faktor yang dapat memberikan daya tahan pada pergerakan IHSG. Menguatnya saham-saham sektor konsumer dan aneka industri pada hari ini (18/1) menopang IHSG," katanya.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa investor diharapkan tetap mewaspadai aksi-aksi ambil untung yang memanfaatkan kenaikan IHSG dalam beberapa hari terakhir ini. Apalagi, dari sisi volume terlihat mulai adanya penurunan volume beli.
Ia memproyeksikan, pergerakan IHSG pada perdagangan akhir pekan (Jumat, 19/1) akan bergerak di kisaran 6.457-6.500 poin dengan peluang naik masih cukup terbuka mengingat sentimen dari dalam negeri cukup positif.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018