IHSG catat rekor tertinggi baru ke 6.472,66

Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melanjutkan kenaikan sehingga mencatatkan rekor tertinggi baru ke 6.472,66 poin seiring dengan proyeksi positif pasar terhadap kinerja emiten.

IHSG BEI ditutup menguat 28,14 poin atau 0,43 persen menjadi 6.472,66, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,21 poin (0,47 persen) menjadi 1.098,89.

Berdasarkan data BEI, level penutupan IHSG tertinggi sebelumnya yakni pada Rabu, 17 Januari 2017 yang berada di posisi 6.444,51 poin.

Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa IHSG terlihat cukup kuat mempertahankan pergerakannya di area positif menyusul proyeksi investor terhadap kinerja emiten pada 2017 cukup positif.

"Menjelang rilis data kinerja emiten yang diproyeksikan positif mendorong kenaikan lanjutan IHSG," katanya.

Ia menambahkan bahwa jika IHSG mengalami koreksi ke depannya, maka hal itu dapat dijadikan momentum bagi investor untuk melakukan akumulasi pembelian, mengingat perekonomian nasional cukup kuat.

"Situasi ekonomi yang kondusif akan menjaga pergerakan IHSG dalam jangka panjang," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan bahwa kepercayaan investor terhadap ekonomi nasional menjadi salah satu faktor yang menopang pergerakan IHSG.

"Pasar modal selalu naik mendahului naiknya perekonomian dan biasanya turun mendahului perekonomian," ujarnya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 559.769 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,556 miliar lembar saham senilai Rp9,859 triliun. Sebanyak 177 saham naik, 176 saham menurun, dan 119 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 104,97 poin (0,44 persen) ke 23.763,37, indeks Hang Seng menguat 138,53 poin (0,43 persen) ke 31.121,94 dan Straits Times melemah 16,73 poin (0,47 persen) ke posisi 3.525,18.