"Kami tidak ingin bersikap arogan karena kejuaraan uji coba merupakan hajatan cabang olahraga. Tapi, kami juga harus menghitung kebutuhan katering, transportasi, dan akreditasi sehingga kami harus batasi waktu pendaftaran," kata Ketua INASGOC Erick Thohir selepas jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Semula INASGOC menetapkan batas akhir pendaftaran peserta kejuaraan uji coba Asian Games pada 10-24 Februari untuk cabang bola basket, bola voli, dan sepak bola pada 17 Januari.
Erick mengatakan pendaftaran kontingen peserta kejuaraan uji coba harus dilakukan dengan persetujuan komite olimpiade dari masing-masing negara dan dengan menyertakan nama-nama atlet yang akan mengikuti kejuaraan.
Mengenai kemungkinan cabang bola basket, bola voli, dan sepak bola menggelar kejuaraan uji coba mandiri, Erick mengatakan: "Mungkin tidak bisa karena waktunya sudah tidak ada lagi. Kalau bulu tangkis itu memang bagian dari kejuaraan uji coba Asian Games. Hanya saja mereka juga ada kejuaraan Indonesia Master yang berbarengan waktunya."
Erick mengatakan dia akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria pada Sabtu (20/1) untuk membicarakan kejuaraan uji coba Asian Games.
"Kami juga akan menemui satu per satu cabang olahraga lain, termasuk untuk bola voli dan bola basket," katanya.
Erick berharap penyelenggaraan kejuaraan uji coba Asian Games cabang bola basket, bola voli, dan sepak bola berlangsung dengan lancar dengan minimal empat negara peserta.
"Pertandingan kejuaraan cabang olahraga tim itu juga mempunyai arti penting bagi kami sebagai upaya untuk uji coba siaran," kata Erick.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018