Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyeleggara Asian Games 2018 (INASGOC) akan memantau nomor telepon seluler para sukarelawan yang bertugas dalam kejuaraan uji coba dan pertandingan utama Asian Games demi keamanan penyelenggaraan.

"Kami menugaskan deputi keamanan dan deputi teknologi informasi untuk mencatat nomor kontak seluruh sukarelawan yang terdaftar. Kami juga akan memetakan lokasi mereka saat bertugas nanti," kata Wakil Ketua INASGOC Sjafrie Sjamsoeddin dalam jumpa pers tentang pendaftaran sukarelawan Asian Games di Jakarta, Kamis.

INASGOC, menurut Sjafrie, akan mempersiapkan jaringan informasi yang bekerjasama dengan Telkom demi menjaga keamanan penyelenggaraan Asian Games dan nama baik para sukarelawan.

"Kami juga meminta para deputi di INASGOC untuk kembali melatih para sukarelawan yang telah ditempatkan di bidang masing-masing sesuai dengan spesifikasi di masing-masing departemen," kata Sjafrie.

Kebijakan pemantauan nomor ponsel para sukarelawan Asian Games itu juga berlaku untuk sukarelawan asing yang mendaftar pada saat pertandingan utama pada 18 Agustus - 2 September 2018.

"Calon sukarelawan dari luar negeri juga harus mendaftar melalui situs resmi kami. Mereka tentunya sudah diperketat dengan rekam sidik jari pada saat masuk wilayah Indonesia. Kami tidak ingin terjadi risiko seperti isu keimigrasian ataupun ketenagakerjaan terkait sukarelawan asing," kata Ketua INASGOC Erick Thohir.

Indonesia, menurut Erick, akan memberikan jatah visa hingga sebulan bagi para sukarelawan asing sehingga mereka berkesempatan untuk berwisata di Indonesia selepas bertugas dalam Asian Games.

INASGOC membuka pendaftaran sukarelawan yang akan bertugas pada pertandingan utama mulai 18 Januari hingga 5 Maret 2018 untuk kuota 11 ribu orang di Jakarta dan dua ribu orang di Palembang.

Setelah lolos seleksi administrasi, mereka akan mengikuti psikotes berupa grup diskusi dan wawancara pada Maret dan mulai mengikuti pelatihan pada Mei. Sedangkan pelatihan spesifik pada departemen-departemen INASGOC akan dimulai pada Juli 2018.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018