Jakarta (ANTARA News) - Satuan Polisi Pamong Praja bersiaga 24 jam menjaga Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta Utara, pascakebakaran museum itu pada hari Selasa pagi (16/1)
Lokasi dijaga ketat kepolisian dan Satpol PP untuk mengantisipasi adanya oknum yang ingin mencuri barang koleksi museum, kata Kepala Satpol PP, Yani Wahyu, di Balai Kota, Rabu.
"Kita antisipasi saja, mudah mudahan tidak ada yang mencuri. Kalau mencuri yah kita tangkap, serahkan ke polisi," katanya.
Dia mengatakan, penjagaan tersebut juga merupakan Instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pengamanan yang dilakukan petugas Satpol PP tersebut dilakukan selama 24 jam nonstop.
"Saya diminta melakukan pengamanan terhadap barang barang atau benda sejarah. Saya sejak pasca kebakaran sampai saat ini kita jaga sampai 24 jam agar barang barang itu aman dari hal negatif," kata Yani.
Meskipun di sekitar gedung tersebut terdapat "closed circuit television" (CCTV), namun penjagaan menggunakan petugas keamanan harus tetap dilakukan. Sebanyak 150 petugas bersiaga dan dibagi menjadi beberapa shift.
"Penjagaan dibagi tiga yakni 50, 50, 50. Sampai Dinas Pariwisata dan Budaya selesai melakukan rehabilitasi, kita jaga terus. nanti kita koordinasi dengan parbud mereka berapa lama melakukan rehabilitasi," kata Yani.
Api diketahui pada Selasa pagi pukul 08.50 WIB oleh petugas di museum Bahari.??Ada asap, kemudian mereka memadamkan dengan alat yang dimiliki.
Pada pukul 11.00 WIB, secara umum api sudah bisa dikendalikan, kondisinya stabil, tinggal pemadaman secara tuntas, Gedung ini sendiri sebetulnya baru selesai direnovasi bulan November 2017 dan renovasinya total.
Museum Bahari terdapat tiga bagian gedung A, B, C, dan yang menjadi masalah yang terkena adalah di Gedung C.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018