Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR, Hanafi Rais, menilai Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjhajanto, memiliki pertimbangan menunjuk Marsekal TNI Yuyu Sutisna sebagai kepala staf TNI AU, sehingga bisa lebih bersinergi.


Kedua marsekal TNI ini lulus pada tahun akademik yang sama di Akademi TNI AU, yaitu pada 1986.


Sutisna bisa dibilang memiliki rekam jejak karir dan jabatan yang lengkap di TNI AU dan TNI, mulai dari komandan Skuadron Udara 14, panglima Komando Operasi Udara TNI AU, asisten kepala staf TNI AU, hingga panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI.

"Panglima TNI pasti memiliki pertimbangan yang menyeluruh sehingga harus melihat ke depan bagaimana melakukan sinergi dengan semua pihak," kata Rais, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, Sutisna menempati posisi barunya itu bukan tanpa tantangan, melainkan banyak pekerjaan rumah yang cukup berat menjaga integritas dan kedaulatan Indonesia.

Menurut dia, Indonesia secara infrastruktur memiliki beberapa peralatan tempur untuk menjaga seluruh wilayah namun perlu ditunjang peralatan seperti radar.

"Wilayah kita diperlukan perangkat seperti radar dan alat identifikasi lain untuk memastikan wilayah kita terlindungi dengan baik untuk fungsi pertahanan dan pengawasan dari intervensi serta gangguan pihak asing," ujarnya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018