Teheran (ANTARA News) - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan hinaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap beberapa negara miskin membuktikan klaim Washington sebagai pembela hak asasi manusia palsu.
"Orang yang saat ini menjabat di Amerika mengumumkan sikap negara ini dengan sangat gamblang dan terang-terangan," kata Ayatollah Ali Khamenei dalam pidato yang disiarkan di situs resminya pada Selasa (16/1).
"Pendahulunya juga memiliki sikap yang sama tapi tidak mengumumkannya dengan jelas, dan contoh nyata dari sikap ini adalah pernyataannya baru-baru ini tentang Afrika, Amerika Latin dan berbagai ras yang merupakan contoh tindakan yang bertentangan dengan hak asasi manusia."
Kabar bahwa Trump menggambarkan Haiti dan negara-negara Afrika sebagai "negara kumuh" memicu kecaman internasional.
Trump membantah menyampaikan komentar "menghina" mengenai warga Haiti -- meski setidaknya satu senator menegaskan bahwa presiden tersebut menggunakan kata itu berulang kali pada Kamis dalam rapat di Gedung Putih mengenai imigrasi.
Otoritas Iran menggambarkan Amerika Serikat sebagai "Setan Hebat" dan kedua negara sudah menjadi musuh sejak revolusi Islam Teheran pada 1979.
Amerika Serikat geram Iran mengenakan sanksi pada hakim tinggi dengan tuduhan melanggar hak asasi manusia selama gelombang protes anti-rezim yang menewaskan 21 orang dan menyebabkan ratusan orang ditahan.
Teheran juga menolak tuntutan Trump mengenai kebijakan tambahan untuk mempertahankan kesepakatan yang ditandatangani dengan negara kekuatan dunia pada 2015 untuk mengekang program nuklirnya, demikain menurut siaran AFP.(mr)
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018