"Di kota besar, setiap kali keluhan macet muncul idenya membangun jalan. Ini sudah saatnya untuk bukan menambah jalan baru, tetapi pengalihan pemakaian jalan menjadi kereta api," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, dalam sebuah seminar di Jakarta, Rabu.
Bambang menilai pembangunan angkutan umum berbasis rel di kota-kota besar mampu menyelesaikan masalah konektivitas karena daya tampungnya besar dan tidak berebutan tempat di jalan.
"Angkutan umum berbasis rel memiliki daya tampungnya besar dan tidak berebutan jalan, baik pembangunan relnya di bawah tanah, di jalan, maupun `elevated`. Ini adalah investasi masa depan," ucap dia.
Terkait hal tersebut, Bambang mengatakan saat ini banyak ide menyangkut revitalisasi jalur-jalur kereta api yang sudah tidak difungsikan.
"Bahkan di Jakarta Kota harusnya ada jalur trem, namun sudah ditutup dengan aspal. Harusya trem dipertahankan, sehingga tidak perlu memikirkan angkutan umun setidaknya di daerah Kota Tua Jakarta," tutur dia.
Bambang juga mengungkapkan bahwa ide untuk mendorong pembangunan angkutan umum berbasis rel tersebut merupakan upaya pembangunan oleh pemerintah untuk mewujudkan konektivitas.
"Konektivitas saat ini sudah makin baik, bagaimana daerah yang sulit terjangkau kemudian mendapat perhatian. Pemerintah juga terus mengupayakan elektrifikasi atau ketersediaan energi," ucap dia.
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018