Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, bergerak menguat sebesar 25 poin menjadi Rp13.307 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.332 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Apresiasi rupiah terhadap dolar AS dapat dihubungkan dengan optimisme terhadap ekonomi Indonesia yang terus meningkat," kata Chief Market Strategist FXTM, Hussein Sayed di Jakarta, Selasa.
Hussein Sayed menambahkan bahwa dolar AS cenderung mengalami pelemahan meski data Amerika Serikat yang diumumkan sepanjang pekan lalu relatif membaik serta adanya ekspektasi pengetatan kebijakan moneter oleh The Fed.
"Ini jelas menunjukkan bahwa aksi jual dolar AS bukan didorong oleh data internal, namun karena peran perkembangan dunia," katanya.
Secara teknikal, lanjut HUssein, mata uang rupiah dapat mengalami apresiasi hingga menuju Rp13.300 per dolar AS.
Sementara itu,analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia menjadi salah satu faktor yang menopang nilai tukar rupiah kembali terapresiasi terhadap dolar AS.
"Nilai tukar rupiah stabil seiring data ekonomi terbaru mengenai neraca perdagangan Indonesia menctatkan hasil surplus," kata Reza.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada 2017 surplus sebesar 11,84 miliar dolar AS, naik dibandingkan surplus pada 2016 yang sebesar 9,53 miliar dolar AS.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (16/1) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.333 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.330 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018