Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo ditutup menguat pada Selasa, dengan indeks acuan Nikkei berakhir di tingkat tertinggi dalam lebih dari 26 tahun, karena pelemahan yen terhadap dolar AS mengangkat saham-saham eksportir dan menaikkan harapan hasil laba di akhir bulan ini.
Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) bertambah 236,93 poin atau 1,00 persen, dari tingkat penutupan Senin (15/1) menjadi berakhir di 23.951,81 poin, menandai tingkat penutupan tertinggi sejak 15 November 1991.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari semua saham papan utama di pasar Tokyo, naik 10,35 poin atau 0,55 persen, menjadi berakhir pada 1.894,25 poin.
Analis teknikal di Tokyo mengatakan bahwa karena yen terus melemah terhadap dolar AS selama jam-jam perdagangan, selera risiko (risk appetite) para investor kembali.
Akibatnya, saham-saham ekspor yang banyak terpengaruh fluktuasi mata uang menguat, karena pelemahan yen meningkatkan prospek keuntungan perusahaan berorientasi ekspor ketika yen melemah dibandingkan dengan mata uang utama lainnya.
Para eksportir, termasuk saham-saham terkait mobil dan teknologi, juga melihat imbal hasil yang meningkat saat dipulangkan dengan nilai tukar yang menguntungkan, semuanya didukung oleh peningkatan daya saing di pasar luar negeri.
Kenaikan bursa berjangka AS selama jam-jam perdagangan di sini juga membantu mengangkat pasar, kata analis investasi, dengan kenaikan pasar didukung oleh spekulasi investor luar negeri bahwa perusahaan-perusahaan Jepang akan menghasilkan pendapatan yang kuat pada akhir bulan ini.
Pada penutupan perdagangan, saham-saham terkait alat listrik, informasi dan komunikasi, serta peralatan transportasi memimpin kenaikan, dengan jumlah saham turun melampaui yang naik, sebanyak 980 saham berbanding 972 saham di papan utama, dan 111 saham berakhir tidak berubah.
Di papan utama, 1.318,17 juta saham berpindah tangan, turun dari volume Senin (15/1) 1.421,70 juta saham, dengan kapitalisasi pasar mencapai rekor 701,72 triliun yen (6,33 triliun dolar AS) dan nilai transaksi pada hari perdagangan kedua minggu ini mencapai 2.430,7 miliar yen (21,94 miliar dolar AS), demikian Xinhua melaporkan.
(UU.A026/B012)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018