Surabaya (ANTARA News) - Pembuatan cindera mata biasanya dihubungkan dengan ciri khas yang dimiliki suatu daerah. Begitu pula yang ada di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, kawasan yang sudah setahun ini terendam luapan lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc.Sebanyak sembilan ibu korban lumpur Lapindo menyerahkan cindera mata berupa lumpur dikemas ke dalam botol kecil kepada Ibu Negara Ani Yudhoyono saat melakukan dialog di Wisma Perwira Angkatan Laut (AL) Juanda, Surabaya, di sela-sela kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Surabaya dan Sidoarjo, Selasa. Botol kecil setinggi 20 cm berisi lumpur itu dihiasi asesoris bermotif bunga dan dikemas dalam sebuah plastik transparan. Untuk botol besar setinggi 30 cm di dalamnya juga dimasukkan miniatur kapal yang diletakkan di atas lumpur. Ibu Lutfia Siamatul, salah seorang warga korban lumpur yang membuat suvenir itu, mengatakan bahwa untuk botol kecil dijual dengan harga Rp25.000 dan untuk botol besar seharga Rp50.000. Keterampilan membuat cindera mata itu, menurut Lutfia, diberikan oleh Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Sidoarjo, agar keluarga yang terkena dampak luapan lumpur bisa mendapat penghasilan tambahan. Cindera mata tersebut, lanjutnya, dijual di berbagai tempat di Surabaya dan Jawa Timur. Namun, menurut dia, hasil yang didapat dari pembuatan cindera mata itu belum bisa memulihkan pendapatan keluarganya, seperti sebelum semburan lumpur dari proyek Lapindo merendam rumahnya. "Ya, cuma buat makan saja, uangnya belum bisa kembali seperti semula," katanya. Dalam kesempatan dialog, Ibu Ani Yudhoyono meminta, agar PKK Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sidoarjo membantu mencarikan jalan untuk pemasaran produksi yang dihasilkan warga korban lumpur. "Di Depkop UKM ada program yang bisa diajak bekerjasama untuk memasarkan produk ibu-ibu Porong ini," demikian Ibu Ani Yudhoyono. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007