Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan untuk sementara museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara diisolasi dari orang - orang yang tidak berkepentingan.
"Yang penting pada saat ini adalah mengisolasi tempat ini dari orang-orang yang tidak berkepentingan, tempat ini tidak boleh dimasuki oleh siapa pun," kata Anies di Museum Bahari, yang mengalami kebakaran belum lama ini, Selasa.
Saat ini harus mengamankan seluruh koleksi yang ada di museum, jadi hanya yang berkepentingan yang bisa masuk. Bagi barang-barang yang masih ada di sini untuk bisa diselamatkan, katanya.
"Karena barang - baranh ini merupakan barang - barang yang punya nilai sejarah. Tadi ada yang tanya berapa nilai kerugiannya, kalau barang -barang ini priceless, nggak bisa dinilai dengan rupiah," kata Anies.
Setelah pemadaman total selesai, maka semua koleksi diamankan. Semua yang terkena air dibersihkan dan dipastikan bahwa dengan yang ada bisa beroperasi lagi, katanya.
"Adapun barang - barang yang nanti terbakar, kita memiliki dokumentasi - dokumentasinya mudah - mudahan nanti kita bisa buatkan replikanya. Sehingga bisa menjadi bagian dari sejarah museum ini," kata Gubernur.
Api diketahui pada Selasa pagi pukul 08.50 WIB oleh petugas di museum Bahari. Ada asap, kemudian mereka memadamkan dengan alat yang dimiliki. Sebetulnya alatnya cukup di sini, tapi apinya sudah terlanjur besar, katanya.
"Dan Alhamdulillah sekarang jam 11.00 WIB, secara umum api sudah bisa dikendalikan, kondisinya stabil, tinggal pemadaman secara tuntas, Gedung ini sendiri sebetulnya baru selesai direnovasi bulan November kemarin dan renovasinya total," kata Gubernur.
Museum Bahari terdapat tiga bagian gedung A, B, C, dan yang menjadi masalah yang terkena adalah di Gedung C.
"Salah satu hal yang menyulitkan tim bekerja tadi justru karena ada lapisan alumunium, sehingga air sulit menembus ke dalam. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah terkendali," kata Anies.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018