Sejumlah menteri sampaikan pesan publik perubahan iklim

Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah Menteri Kabinet Kerja menyampaikan pesan mereka kepada publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perubahan iklim.

Pesan perubahan iklim tersebut disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Menteri ESDM Ignasius Jonan di Jakarta, Selasa.

Mereka menyampaikan pesan-pesan tersebut dalam rangka Festival Iklim 2018 yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Menteri Siti Nurbaya juga menyampaikan apresiasinya dan penghargaan tinggi kepada pusat, daerah, komunitas serta pihak-pihak lain atas dukungan dan hal-hal yang sudah dicapai sejak Kesepakatan Paris pada Desember 2015.

Dia juga menyampaikan harapan kepada publik terkait komitmen Indonesia terhadap Kesepakatan Paris (Paris Agreement).

"Ketahanan nasional kita juga cukup teruji dengan modal sosial yang cukup kuat, ini belum tentu dimiliki bangsa lain. Karena itu komitmen penurunan emisi ini juga bukan omong kosong," kata Siti.

Yang paling penting menurut dia adalah semangat daerah juga pengarusutamaan perubahan iklim dalam RPJM 2018.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto juga memberikan apresiasi kepada KLHK atas terselenggaranya Festival Iklim untuk mengingatkan kepada komitmen Paris Agreement.

"Mari sama-sama jaga hutan kita, agar Indonesia di masa depan menjadi stok pangan dunia," pesan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.

Sedangkan Menteri PPN/ Bappenas mengimbau masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam melakukan aksi nyata, seperti aksi ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, beralih ke transportasi publik, menggunakan produk ramah lingkungan, menekan pola konsumsi berlebihan, menangani sampah dengan 3R.

Beberapa menteri seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga menyampaikan pesannya melalui rekaman video, begitu juga dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.