London (ANTARA News) - Sarah Brown, istri perdana menteri Inggris mendatang, seorang wanita yang lembut yang tidak pernah ingin menonjolkan dirinya, memberikan gambaran kontras dengan pendahulunya, istri Tony Blair, Cherie yang selalu tampil sebagai wanita berkeinginan kuat dan kepribadian serta kemauan keras. Penampilan Sarah Brown yang lembut itu dinilai dapat membantu memperlembut citra suaminya. Apabila Cherie tak pernah absen tampil dengan mengenakan emblem "I love TB (saya cinta Tony Blair) di setiap konferensi partai Buruh serta dengan mudah menceritakan ciuman pertamanya dengan sang suami kepada para wartawan atau menyampaikan ketidak setujuannya terhadap kebijakan suaminya maka lainnya halnya dengan Sarah Brown . Sarah yang dikatakan memiliki hubungan yang erat dengan Cherie lebih memilih untuk berdiri dibelakang layar dan membiarkan suaminya Gordon Brown yang kini masih menjadi menteri keuangan untuk tampil dan berbicara didepan publik. Caranya yang lebih menghindari publisitas agaknya akan membuat ia berkemungkinan lebih kecil untuk menghadapi kritikan yang datang dari tabloid Inggris seperti yang dialami Cherie yang adalah seorang pengacara handal yang berperhatian penuh terhadap masalah hak azazi manusia, yang seringkali dituding pers Inggris karena memiliki kehidupan berselera tinggi. Sarah, 43, tampaknya akan perpegang teguh pada citra yang ia dan suaminya telah tetapkan bagi masyarakat Inggris , dan ia dengan sangat hati-hati menangani soal masalah kehidupan pribadi mereka. Namun Sarah yang pernah menjadi pejabat humas satu perusahaan hukum memilih menjauh dari kilatan lampu pers, hal itu semata-mata karena ia menginginkan pusat perhatian tertuju kepada suaminya. Lahir pada tahun 1963 di Buckinghamshire, Inggris selatan, Sarah menghabiskan sebagian besar masa kanak-kanaknya di Tanzania, dimana orang tuanya bekerja sebelum kembali ke Inggris pada usia tujuh tahun saat kedua orang tuanya berpisah. Ia kemudian menetap dengan ibunya dan kedua saudara laki-lakinya dan kehidupan keluarga itu mengalami saat-saat sulit untuk bersatu sebagai keluarga dari orang tua yang bercerai. Hal itulah yang mungkin memberikan minatnya untuk bekerja sosial menolong para ibu yang menjadi orang tua tunggal, minat yang sama dan mempertemukan ia dengan penulis Harry Potter JK Rowling yang adalah salah satu teman dekatnya. Sarah berprestasi dalam sekolah menengah mendapat gelar dibidang psychology di Universitas Bristol sebelum ia bekerja sebagai seorang PR (humas) dan pada usia 30 ia membentuk kantor bantuan hukum Hobsbawn-Macaulay, Macaulay adalah nama keluarga yang disandangnya semasa gadis. Kantornya tercatat memiliki deretan klien yang berasal dari kelompok sayap kiri hal itu berkat koneksi dari rekan ayahnya Eric Hobsbawn seorang ahli sejarah ternama. Ia bertemu dengan calon suaminya melalui pekerjaan namun baru pada musim semi pada tahun 1994, Sarah dan Brown yang bersama sama satu penerbangan antara London dan Skotlandia menyadari keduanya saling ingin mengenal satu sama lain lebih dekat. Brown seorang politikus yang berambisi yang menaruh perhatian penuh pada pekerjaannya bersama-sama dengan Tony membangun citra Partai Buruh yang baru, namun memilih untuk duduk dibangku belakang walau ikut membawa partai tersebut dalam posisi oposisi paling ketat dipertarungan pemilihan . Namun kemudian penasihatnya Charlie Whelan yang berkeras mendorong Brown untuk tampil maju kehadapan publik untuk memperkenalkan citra gayanya yang "ngeboss" yang berbeda jauh dengan Tony Blair yang selalu digambarkan sebagai seorang pemimpin muda yang cinta keluarga. Pada tahun 1997 tampak foto pasangan Sarah dan Brown disebuah restoran Itali di sebuah media massa. Wartawan foto dari tabloid News of the World yang diundang untuk mengambil gambar pasangan tersebut harus beberepa kali meminta agar Brown dan Sarah mengulang pengambilan foto karena sikap Brown yang terlalu kaku. Pasangan itu menikah pada tahun 2000 dalam satu upacara yang sederhana dan tertutup untuk kalangan terbatas keluarga saja. Sarah segera memakai nama keluarga Brown, dan setahun kemudian ia hamil dan menginggalkan karirnya untuk mengabdi penuh bagi keluarga. Ia melahirkan seorang bayi perempuan Jennifer Jane yang meninggal pada usia sepuluh hari karena perdarahan otak. Ia kemudian melahirkan lagi seorang putra, John, pada tahun 2003 dan disususl dengan putra kedua Fraser pada 2006 . Pasangan Brown kemudian diberi cobaan lagi saat Fraser dikatakan oleh para dokter menderita cystic fibrosis, yaitu penyekit keturunan yang menyebabkan cacat dan kematian usia dini. Kabar itu membawa gelombang simpathi masyarakat luas bagi pasangan Brown yang sebelumnya menerima ribuan ucapan belasungkawa setelah kematian Jennifer Jane putri pertama mereka. Orang-orang yang dekat dengan pasangan tersebut mengatakan Sarah memberikan pengaruh yang luar biasa pada Brown yang kaku dan menjadikan ia seorang pria yang sangat "berbudaya". Pernah satu hari Sarah mengadiahi alat musik iPod sebagai hadiah Natal untuk membuat ia lebih mengenal lagu-lagu pop yang sedang populer dan Sarah banyak membantu suaminya membangu pertemanan dengan banyak orang dengan melakukan berbagai acara perjamuan. Sebagai istri Gordon Brown seorang politikus yang terpandang, Sarah pandai menjaga penampilannya baik tata rias rambut maupun tata busananya, namun semua itu ia lakukan dengan anggaran yang kecil. "Pada saat Mrs Blair melambaikan tangan sebagai ucapan perpisahan kepada rakyat Inggris dan dunia, wanita pendiam, berhati lembut namun tidak berkarakter cengeng dari Bukinghamshire mengetahui hari-harinya akan tiba," demikian ditulis oleh harian the Mail pada profil edisi Ahad lalu yang dikutip oleh AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007