Jakarta (ANTARA News) - Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai forum tertinggi di parpol tersebut, telah menyelesaikan musyawarah yang membahas tentang bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden untuk Pemilu 2019.
"Musyawarah Majelis Syuro VI PKS menetapkan sembilan nama sebagai bakal calon presiden dan atau bakal calon wakil presiden hasil penjaringan internal," kata Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dalam rilis di Jakarta, Senin.
Sohibul Iman menerangkan, PKS memajukan nama-nama kader hasil penjaringan internal guna ditawarkan kepada masyarakat dalam suksesi kepemimpinan nasional pada tahun 2019 mendatang.
Dia juga menerangkan, saat ini PKS memiliki stok kepemimpinan yang cukup banyak untuk menjadi bakal calon presiden dan atau bakal calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2019.
Sembilan nama bakal calon presiden dan bakal calon wapres hasil penjaringan internal adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.
Sebelumnya, PKS juga telah menggelar rapat kerja nasional untuk mengevaluasi kinerja partai selama tahun 2017 dan mengokohkan rencana kerja 2018-2019 untuk meraih target suara 12 persen pada Pemilu legislatif tahun 2019.
Wakil Sekjen PKS Abdul Hakim mengimbau pengurus dan anggota partai tetap fokus pada target PKS untuk menjadi partai papan atas.
Menurut Abdul Hakim, dari evaluasi disebutkan bahwa seluruh struktur tingkat wilayah telah menunjukkan kinerja terbaiknya dengan segala keterbatasan yang dimiliki.
"PKS lolos verifikasi parpol di KPU, kemenangan 56 persen pertarungan Pilkada di tahun 2017 serta berhasil menempatkan beberapa anggotanya sebagai kepala daerah adalah prestasi yang patut PKS syukuri," ujarnya.
Sementara pada tahun 2018, ujar dia, dengan 171 Pilkada dan Pilpres serta Pemilu legislatif yang diselenggarakan bersamaan tahun 2019 adalah kerja besar yang butuh keseriusan seluruh pengurus dan anggota.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018