Jakarta (ANTARA News) - Bulog diharapkan dapat melibatkan Satgas Ketahanan Pangan dalam mengatasi kondisi permasalahan terkait tingginya harga beras yang kerap terjadi akhir-akhir ini di sejumlah tempat.

"Mohon Bulog libatkan Satgas Pangan, karena mungkin saja mereka tahu dimana kendala beras berada," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Michael Wattimena di Jakarta, Senin.

Menurut Michael, bisa saja terdapat indikasi bahwa ada sejumlah pihak yang dengan sengaja mengakibatkan harga tinggi sehingga dugaan itu juga harus bisa diselidiki.

Untuk itu, ujar dia, Satgas Pangan juga harus bisa bergerak cepat dalam rangka mengetahui apa faktor yang mengakibatkan harga beras melambung.

Selain itu, ia juga mendesak agar Satgas Pangan juga dapat mengungkap apakah ada pihak-pihak yang merugikan hajat hidup orang banyak itu.

Politisi Partai Demokrat ini meminta Bulog untuk segera mengirimkan surat kepada Polri dan Satgas Ketahanan Pangan, sehingga aparat bisa mengungkap dan menangkap para spekulan yang menyebabkan tingginya harga beras tersebut.

Di tempat terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan upaya menjaga laju inflasi dari awal 2018 akan dilakukan dengan mengendalikan harga berbagai komoditas pangan seperti beras.

"Fokus pada kestabilan harga beras menjadi perhatian yang utama pada bulan-bulan ini," kata Sri Mulyani.

Menkeu mengatakan harga beras yang cenderung naik telah menjadi fokus perhatian pemerintah sejak akhir 2017 dan berbagai upaya siap dilakukan untuk menjaga pergerakan harga komoditas ini.

Untuk itu, Kementerian Keuangan siap berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian terkait tata kelola niaga agar harga beras kembali stabil.

Selain itu, ujar dia, koordinasi juga dilakukan dengan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter melalui pengendalian inflasi inti, agar tidak mempengaruhi inflasi nasional secara keseluruhan.

"Pemerintah melihat faktor-faktor yang bisa dipengaruhi melalui `policy`, misalnya kebijakan impor beras dan kelancaran arus barang, sehingga inflasi bisa ditekan dan distabilkan pada level yang tetap terjaga rendah," ujarnya.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018