Yogyakarta (ANTARA News) - Seniman asal Yogyakarta Sujud Sutrisno atau yang lebih dikenal sebagai Sujud Kendang menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Jogja, Senin (15/1), setelah menjalani perawatan sekitar dua pekan.
"Sudah dua pekan ini dirawat karena keluhan sakit batu empedu. Memang penyakit ini sudah diderita selama beberapa tahun terakhir," kata Mamik Sumaryati, istri Sujud Kendang di Yogyakarta, Senin.
Akibat penyakit yang dideritanya tersebut, Sujud sempat beberapa kali keluar masuk rumah sakit, bahkan sempat dua kali diterpa isu meninggal dunia.
Mamik menjelaskan, kondisi kesehatan Sujud mulai mengalami penurunan sejak Lebaran.
Meskipun demikian, seniman yang mengawali karirnya sebagai musisi jalanan tersebut sempat memenuhi undangan untuk pentas oleh salah satu bank pemerintah yang berada di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Desember 2017.
Sementara itu, Humas Rumah Sakit Jogja Eni Purnamawati mengatakan, selama menjalani perawatan di rumah sakit milik Pemerintah Kota Yogyakarta tersebut, kondisi Sujud naik turun.
"Saat kondisinya `drop`, beliau kami pindahkan ke ICU agar memperoleh perawatan yang intensif dan kembali dipindahkan ke bangsal apabila sudah membaik," katanya.
Jenazah Sujud akan dimakamkan di pemakaman umum Tompeyan Tegalrejo Yogyakarta pada Selasa siang (16/1) pukul 13.00 WIB. Jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka di Badran.
Sujud Kendang lahir 64 tahun lalu dari keluarga seniman, karena ayahnya merupakan seniman cokekan dan karawitan.
Ia terpaksa menjadi musisi jalanan dengan bermain kendang sejak kecil untuk membiayai sekolah. Meskipun tidak mampu menamatkan SMP, namun Sujud justru semakin terkenal dengan permainan kendangnya.
Lagu yang kerap dimainkan dan menjadi ciri khas Sujud adalah memparodikan lagu secara medley, di antaranya lagu Kolam Susu dari Koes Bersaudara, Ani dari Rhoma Irama hingga Kuncung dari Didi Kempot.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018