Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengirimkan tim medis terdiri dari 53 personel yang tergabung dalam Satuan Tugas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk menanggulangi wabah penyakit campak di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.
"Hari ini, Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat diberangkatkan oleh Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Lodewyk Pusung menggunakan Pesawat Hercules A-1326 dari Bandara Lanud Halim Perdanakusuma," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Sabrar Fadhilah dalam keterangan tertulis, Senin.
Sabrar mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk segera membantu warga yang terkena wabah ini.
"Menindaklanjuti perintah tersebut, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto telah membentuk Satgas Kesehatan TNI KLB untuk membantu Kementerian Kesehatan RI, terdiri dari Puskes TNI, Puskesad, Diskesal dan Diskesau dalam rangka membantu warga Asmat yang terkena kejadian luar biasa wabah penyakit campak," kata Sabrar.
Menurut Sabrar, Satgas Kesehatan TNI KLB akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga negara yang tertimpa musibah.
"Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat yang diberangkatkan adalah untuk memperkuat Tim Kesehatan Kodam XVII/Cenderawasih dan Pemerintah Daerah setempat yang dipusatkan di Timika," kata dia.
Ke-53 personel Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat itu terdiri dari dokter spesialis dan paramedis. Dikirimkan juga obat-obatan sesuai kebutuhan, dengan prioritas vaksin campak dan difteri serta alat kesehatan.
"Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat juga membawa logistik berupa bahan makanan siap saji sebanyak 11.100 pak untuk membantu warga Asmat yang terkena wabah penyakit," kata Sabrar.
Kementerian Kesehatan RI juga memberikan bantuan berupa obat-obatan yang dikirim bersamaan dengan pemberangkatan Satgas Kesehatan TNI KLB ke Kabupaten Asmat.
Data sementara di Kabupaten Asmat menunjukkan467 anak terkena campak, 487 anak divaksin, 1.052 anak sudah diobati dan mendapat pelayanan medis.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018