Setelah pertandingan sepak bola persahabatan antara Timnas Indonesia melawan Islandia yang disaksikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M Jusuf Kalla, sejumlah warganet menyampaikan kekagumannya atas perubahan di stadion kebanggaan masyarakat Indonesia itu.
Beberapa hal yang menjadi daya tarik warganet antara lain sistem pencahayaan yang cantik, teknologi, dan kebersihan. Manajemen GBK juga mengajak suporter tertib agar tidak menaikkan kaki di bangku penonton dengan cara menyorotnya menggunakan kamera dan ditampilkan di layar lebar.
"GBK sekarang jadi keren. Memang teknologi di dalam stadionnya sudah ada di Eropa sana. Tapi dengan perkembangan yang sekarang bisa jadi hal yang positif buat kemajuan sepakbola di Indonesia," demikian cuitan akun @FadhlanBR pada Minggu malam.
"Langkah brilian dari manajemen GBK untuk menghentikan penonton agar tidak berdiri di atas kursi. Intai mereka menggunakan hi-def CCTV, tampilkan di layar lebar, disoraki orang lain sampai mereka menurunkan kaki, lalu seluruh stadion bertepuk tangan," tulis akun @Qronoz menggunakan Bahasa Inggris.
Wujud megah stadion itu juga memancing netizen untuk menyaksikan pertandingan secara langsung di GBK.
"Enggak tahu kenapa jadi semakin bangga sama Indonesia sekarang, stadion nasional disulap jadi keren begini...Hari ini gagal nonton langsung timnas di GBK, maybe next time," tulis akun @madejagaditha.
(Baca: Perwakilan difabel bangga dilibatkan peresmian renovasi Stadion Utama GBK)
Perwakilan difabel pun bangga dengan langkah panitia karena dilibatkan secara langsung pada peresmian renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu, bersamaan dengan pertandingan Timnas Indonesia melawan Islandia.
"Kami sangat mengapresiasi langkah dari panitia, tapi kami juga mempunyai catatan demi perbaikan ke depan," kata salah satu difabel yang diundang secara khusus, Cucu Saidah, saat ditemui usai peresmian.
Menurut dia, khusus untuk saat ini memang tidak begitu ada masalah karena sejak keberangkatan telah diatur oleh panitia. Namun yang menjadi catatan saat dirinya maupun difabel lain terutama yang menggunakan kursi roda datang ke stadion terbesar di Indonesia itu sendirian.
Stadion Utama Gelora Bung Karno kini telah memenuhi standar internasional sesuai aturan FIFA.
Daya tampung Stadion Utama Gelora Bung Karno kini adalah 80.000 tempat duduk dengan kualitas kursi lebih bagus, yang terbagi dalam dua kategori, yaitu satu kursi tunggal dan kursi lipat yang telah memenuhi standar aksesibilitas evakuasi.
Stadion itu diterangi lampu berkekuatan 3.500 lux. Ini tiga kali lebih terang dari sebelumnya, tapi 50 persen lebih hemat energi listrik, karena menggunakan LED, bukan lagi lampu konvensional.
Sistem pencahayaan stadion yang berusia 57 tahun ini terintegrasi dengan sistem tata suara yang berkekuatan hingga 80.000 Watt PMPO.
(Baca: Stadion Utama Gelora Bung Karno penuhi standar FIFA)
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018