Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Negara BUMN menargetkan pemasukan Rp48 miliar dari divestasi PT Iglas dan PT Cambrics Primissima, dua badan usaha milik negara yang bergerak di sektor sangat kompetitif dan tidak strategis. Selain karena bergerak di bidang yang sangat kompetitif dan tidak strategis, dua BUMN itu juga ternyata tidak mengemban PSO (public service obligation), sebuah tugas pelayanan kepada masyarakat yang harus dilakukan badan usaha atau lembaga pemerintah, kata Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, yang berakhir pada Senin dini hari. Pada PT Iglas negara RI menguasasi 63,82 persen saham yang seluruhnya akan dijual. "Dana perolehan diperkirakan akan menyumbangkan hasil bagi penerimaan APBN sebesar Rp35 miliar," katanya. Sedangkan PT Cambrics Primissima saat ini kepemilikan saham negara RI sebesar 52,79 persen. Pemerintah juga merencanakan divestasi melepas seluruh kepemilikan saham negara yang diperkirakan akan menyumbangkan hasil bagi penerimaan APBN sebanyak Rp13 miliar. Sementara itu, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi Kementerian Negara BUMN, Mahmuddin Yasin, mengatakan, PT Iglas mengalami kerugian selama lima tahun berturut-turut hingga ekuiti-nya hanya tersisa Rp9 miliar saat ini dari Rp100 miliar pada 2002. "Jangan sampai karena terlambat menjual terjadi kasus calon pembeli mundur karena melihat sudah tidak ada lagi yang bisa diselamatkan," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007