London (ANTARA News) - Pasangan suami-istri asal Indonesia dan Belanda Sifa Silvana dan Robert Feddes mempromosikan berbagai obyek wisata Indonesia kepada masyarakat Belanda dan juga Eropa tidak pernah bosan-bosan nya meskipun banyak kendala yang dihadapi.
Bahkan sejak dua tahun lalu tidak lagi bergabung dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam mempromosikan berbagai obyek wisata di pameran pariwisata terbesar di Belanda Vakantiebeurs 2018
tidak menjadi halangan untuk mempromosikan Indonesia," ujar Sifa Feddes kepada Antara London, Sabtu.
Dengan berbendera "Dari Java travel" pasangan suami istri Belanda Indonesia ini mencoba keberuntungan dengan menjual obyek wisata yang dimiliki Indonesia di Belanda dengan membuka usaha biro perjalanan .
Dalam pameran pariwisata Vakantiebeurs 2018, yang diadakan di Jaarbeurs, Utrecht, Belanda dari tanggal 9 hingga 14 Januari mendatang, Sifa dan Bob demikian Robert Faddes biasa disapa itu menawarkan paket tour yang berbeda dengan program handalan dari Kemenpar, yaitu 10 Bali baru.
"Kami pikir walaupun program Jawa-Bali dilihat sebagai program klasik justru masih banyak peminatnya," ujarnya menambahkan selain mempromosikan program klasik yang ditawarkan Dari Jawa juga mempormosikan Program paket Maluku yang banyak ditanyakan para pelancong ditahun lalu. Promosi utama ini tidak melupakan program paket Flores Komodo, ujar Sifa Silvana.
Menurut Sifa, program Pulau Seribu dan Banten seperti Krakatau, Peucang dan Tanjung Lesung di pulau Jawa juga banyak diminati sayangnya yang masih belum mendapat perhatian dari pemerintah.
"Kami belum mendapat kejelasan dari paket yang dapat kami tawarkan karena akomodasi yang belum memadai, akses perahu, pulau yang dapat dikunjungi. Diakuinya untuk itu aggak sulit mengkombinasikan kedua tempat tersebut, ujar dia.
Dalam mempromosikan obyek wisata yang ditawarkannya lebih banyak sifat nya dari mulut ke mulut," ujar dia.
Diakuinya banyak peminat yang ingin berwisata ke pulau seribu hanya sayangnya masih banyak hambatannya, karena sulit nya info yang ingin mereka dapatkan.
Diharapan pada tahun 2018 ini Kemenpar tidak hanya mempromosikan secara besar-besaran dengan membawa industri dari tanah air ke travel fair seperti Vakantiebeurs untuk menarik wisatawan yang ada dari Belanda akan tetapi Kemenpar juga dapat menyediakan atau menjembatani segala fasilitas yang dibutuhkan seperti kenyamanan akomodasi, transport khusus untuk wisatawan yang akan mengakses daerah2 sepert Pulau Seribu, Banten, Wakatobi, Karimun, Maluku, dan lainnya.
Kesiapan di dalam negeri seperti kenyamanan transport dan akomodasi Perhutani juga akan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang akan memasuki Indonesia.
Menurut Sifa, wisatawan yang merasakan kenyamanan tersebut akan membawa berita baik kembali ke negaranya dan akan menarik lebih banyak lagi wisatawan untuk mengunjungi Indonesia.
Sifa dan sang suami mengawali usahanya sejak tahun 2005 dengan mempromosikan Indonesia. Awal tahun kami cuma mendapat beberapa bookingan. Baru pada tahun 2012 pihaknya berhasil menjual paket wisata. Pada saat Eropa mengalami krisis, sektor pariwisata belum kena dampaknya. Baru pada tahun 2015 - 2016, sektor pariwisata mengalami penurunan.
Pada tahun 2012, berhasil mendapatkan bookingan sampai 150 yang terdiri dari grup hanya dua orang, dan ada yang 10 orang sampai 30 orang per grup, demikian Sifa dan Robert Feddes yang akan mempromosikan terus menerus berbagai obyek wisata yang ada di Indonesia kepada masyarakat Belanda.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018