Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta akan mengintensifkan upaya membangun kemitraan dengan pihak terkait untuk penyaluran kredit ultra mikro.

"Kredit ini bisa diakses oleh pelaku usaha mikro guna menyelesaikan permasalahan yang kerap dihadapi yaitu mengakses modal dengan mudah," kata Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, kredit ultra mikro (UMi) tersebut akan disalurkan melalui koperasi dan saat ini pemerintah sedang melakukan pendekatan agar pelaku usaha mikro tersebut dapat bergabung dengan koperasi sehingga bisa mengakses kredit.

Besaran kredit yang dapat diakses, lanjut Tri, tidak terlalu besar yaitu maksimal Rp10 juta per pelaku usaha dengan bunga rendah yaitu dua hingga empat persen.

"Meskipun kecil, namun kami tetap berharap permasalahan modal yang kerap dihadapi pelaku usaha mikro bisa diselesaikan," katanya.

Biasanya, lanjut Tri, para pelaku usaha mikro kesulitan mengembangkan usaha karena tidak bisa mengakses kredit dengan mudah.

"Setiap kredit kerap menyertakan syarat berupa jaminan. Ini yang terkadang menyulitkan pelaku usaha mikro untuk mengaksesnya. Akibatnya, usaha mereka tidak bisa berkembang," katanya.

Syarat untuk memperoleh kredit tersebut adalah pelaku usaha mikro adalah warga negara Indonesia dibuktikan dengan nomor induk kependudukan, calon nasabah tidak sedang menerima kredit dari lembaga lain, serta memiliki izin usaha atau keterangan usaha dari pemerintah.

Kredit ultra mikro merupakan program yang didanai menggunakan APBN. "Harapan kami, kredit bisa segera disalurkan dan dimanfaatkan untuk pengembangan usaha mikro," katanya.

Berdasarkan data nasional, di Indonesia terdapat 61 juta usaha mikro kecil dan menengah, dengan 44 juta di antaranya adalah usaha ultra mikro.

"Kondisi di Yogyakarta hampir sama. Total UMKM tercatat sekitar 23.000 dan sebagian besar adalah usaha mikro," katanya.


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018