Menurut Kasat Satuan Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Kepolisian Resor Jepara AKP Hendrik Irawan di Jepara, Jumat, kecelakaan laut tersebut terjadi Rabu (10/1) 23.30 WIB ketika melintasi Perairan Karimunjawa, sekitar 20 mil barat daya Pulau Nyamuk, Karimunjawa.
"Kapal yang dinahkodai Iwan Tung itu, tiba-tiba dihantam gelombang," ujarnya.
Akibat hantaman gelombang tersebut, lanjut dia, kapal mengalami kerusakan pada bagian papan lambung kanan, lambung kiri dan palka.
Kemudian, lanjut dia, para ABK menyelamatkan diri dengan menaiki rakit pelampung penyelamat, sebelum akhirnya kapal yang mereka tumpangi tenggelam.
Pada hari Kamis (11/1) pukul 05.00 WIB, katanya, nahkoda beserta ABK kapal sebanyak 13 orang diselamatkan oleh kapal Korsin KM Bintang Makmur dari Tegal yang dinakhodai Muklis.
"Kapal yang sedang melintasi lokasi terjadinya kapal tenggelam tersebut, selanjutnya membawa ke Dusun Pulau Genting, Karimunjawa," ujarnya.
Belasan ABK tersebut, kata dia, ditampung di rumah perangkat desa setempat.
Ketiga belas nelayan tersebut, yakni Iwan Tung (nakhoda), Tajudin Kaisupi (Kkm), Titus Tuhu Leru (mualim), Imran (masinis), serta Riki Septiono, Radza Patyy, Viki Kurniawan, Hapodo, Ravistiyanto, Ahmad Belatu, Abubakar Seknun, Anas, dan Viki Nuradi merupakan ABK.
Rencananya, lanjut dia, belasan ABK tersebut akan melakukan penyeberangan dari Karimunjawa menuju Jepara hari ini (12/1) pukul 12.45 WIB menggunakan Kapal Siginjai.
"Karena cuaca buruk dan gelombang tinggi, akhirnya batal menyeberang karena keberangkatan kapal penumpang masih menunggu cuaca kembali normal," ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, katanya, tidak ada korban jiwa, sedangkan kerugian belum bisa diperkirakan.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018