Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Biofarma Juliman mengungkapkan tidak ditemukan masalah atau keluhan untuk vaksin difteri buatan BIofarma yang diekspor ke 50 negara Islam.
"Yang kami ekspor tidak ada isu. Tidak ada isu, Indonesia kan mungkin perlakuannya berbeda," katanya di Jakarta, Jumat.
Kini sudah sebanyak 136 negara dan di antaranya 50 negara Islam yang menggunakan vaksin yang diproduksi perusahaan Indonesia ini.
Juliman menegaskan PT Biofarma memproduksi vaksin yang berkualitas dan aman untuk masyarakat serta semuanya yang beredar harus lulus uji Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Produk-produk dari PT Biofarma pun telah mendapat pengakuan Badan Kesehatan Duni (WHO).
"Biofarma satu-satunya produsen vaksin di Indonesia sampai saat ini, kami menerapkan kualitas yang tinggi. Produk kami sudah mendapatkan pengakuan dari WHO," tutur Juliman.
Setiap tahun sebanyak dua miliar dosis dan terus bertambah, berbagai macam vaksin seperti vaksin difteri, polio dan campak diproduksi PT Biofarma untuk penggunaan dalam negeri dan ekspor.
Namun, terkait adanya kejadian luar biasa difteri, PT Biofarma menunda ekspor ke UNICEF dan negara-negara lain untuk mengutamakan penggunaan dalam negeri.
"Semua yang kami sudah rencanakan untuk diekspor kami stop dulu. Kami minta jadwal ulang,yang penting bereskan dulu KLB ini," ujar dia.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018