"Setelah dua tahun saya mempersiapkan semuanya, salah satunya lokasi. Tak semulus yang kami kira. Tetapi kami akhirnya menyelesaikan syuting dalam beberapa hari ini," kata sutradara Wang Yiming di Jakarta, Jumat.
Film pertama yang didukung Badan Kreatif Indonesia (Bekraf) ini berangkat dari kisah nyata ini mengambil lokasi di Palembang dan Bandung. Wang dan tim memilih Palembang demi memperkaya cerita yang tidak lepas kaitannya dengan sungai Musi dan jembatan Ampera.
Sedangkan Bandung mereka pilih karena film ini bernuasa hubungan Indonesia dan Tiongkok dan hubungan kedua negara dimulai dari Konferensi Asia Afrika (KAA) yang terjadi di Bandung.
Sederet sineas yakni Shen Hao, Putri Ayudya, Ray Sahetapy, Ade Firman Hakim, Nungki Kusumastuti dan Maryam Supraba tergabung dalam film ini.
Wang berharap, film yang memusatkan kisah pada percintaan anak manusia beda budaya dan negara ini bisa memberikan pemahaman soal budaya dua negara, Indonesia dan China.
"Basisnya memperkenalkan perbedaan kedua negara yakni Indonesia dan China. Saya berharap melalui film ini kami bisa memberikan makna pada penonton dan pemahaman budaya China dan Indonesia," kata Wang.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018