Jakarta (ANTARA News) - Film drama keluarga "Guru Ngaji" yang menampilkan aktor Donny Damara akan hadir Maret 2018.
Film produksi Chanex Ridhall Pictures itu diangkat dari keprihatinan terhadap nasib dan kesejahteraan guru ngaji di Indonesia dan telah merampungkan pengambilan gambar di Jakarta, Boyolali dan Sukoharjo, Jawa Tengah sejak tahun lalu.
Selain Donny, film ini juga menggandeng Dewi Irawan, Akinza Chevalier, dan pelawak dari tiga era berbeda, mulai dari Tarzan, Ence Bagus hingga Dodit Mulyanto.
"Guri Ngaji" berkisah soal Mukri (Donny Damara), guru ngaji yang selama ini ikhlas mengajar membaca Alquran di desa Tempuran tanpa mengharap balasan materi. Untuk tetap bisa mencukupi kebutuhan keluarga, Mukri terpaksa mengambil pekerjaan sampingan sebagai badut di sebuah pasar malam.
Istri Mukri, Sopia (Dewi Irawan) dan anaknya Ismail (Akinza Chevalier) sama sekali tidak tahu kalau Mukri kerap bersepeda ke desa sebelah untuk menghibur pengunjung pasar malam di sana.
Rahasia tentang pekerjaan tambahannya membuat Mukri seringkali merasa gelisah. Ia merasa guru ngaji adalah sosok yang harusnya dihormati. Namun ia malah mencari uang dengan menjadikan dirinya bahan tertawaan orang di atas panggung hiburan.
Mukri juga khawatir keluarganya menjadi bulan-bulanan warga desa bila rahasianya terkuak. Hanya rekan duet badut Mukri yang bernama Parmin (Ence Bagus) yang tahu soal rahasia tersebut. Setiap hari, dua sahabat ini kompak berbagi kesah dan mengejar mimpi masing-masing.
Mukri berjuang mencari nafkah agar kehidupan keluarganya tercukupi. Parmin ingin memenangkan hati Rahma (Andania Suri) yang juga ditaksir pemuda bernama Yanto (Dodit Mulyanto).
Masalah besar muncul ketika pemilik pasar malam Koh Alung (Verdi Solaiman) mendapat tawaran dari Kepala Desa Tempuran (Tarzan) untuk menampilkan duet badut Mukri dan Parmin di pesta ulang tahun anaknya.
Sebab, di saat yang sama, Mukri selaku guru ngaji pun harus menerima permintaan Pak Kepala Desa untuk memimpin doa di acara tersebut. Bagaimana usaha Mukri dalam menjaga rahasia yang selama ini disimpannya rapat-rapat?
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018