Jakarta (ANTARA News) - Meski ponsel pintar layar lipat pertamanya, Axon M, kurang mendapat sambutan konsumen, ZTE mengumumkan rencana untuk terus bereksperimen dengan desain itu.

Wakil Presiden Pemasaran ZTE Jeff Ye mengatakan Axon M mendapat umpan balik positif dari mereka yang membelinya melalui AT&T, namun itu hanya karena perangkat tersebut menghadirkan "sesuatu yang baru."

Meski sebagian besar konsumen terbiasa dengan ponsel ZTE yang harganya kurang dari 200 dolar AS (Rp2,7 juta), perusahaan teknologi asal China itu akan terus memperbesar portofolio ponsel pintar lipat mereka, yang kemungkinan harganya sama dengan dengan perangkat keluarannya. ZTE Axon M dijual dengan harga 724,99 dolar AS atau sekitar Rp9,7 juta.

Kabar baiknya ZTE siap membuat perubahan penting pada seri ponsel layar lipatnya. Perangkat berikutnya dikabarkan akan memiliki bezel lebih tipis. Namun, untuk saat ini, ZTE punya banyak "pekerjaan rumah" untuk Axon M menurut siaran laman informasi ponsel Phone Arena.

ZTE mengatakan bahwa ponsel tersebut kini hanya semacam bagian eksperimen pengembangan ponsel pintar yang bisa dilipat, bukan ponsel dengan layar ganda yang bisa dilipat.

Sejumlah perusahaan teknologi mulai mengembangkan ponsel layar lipat, termasuk Apple yang kabarnya akan meluncurkan ponsel model itu pada 2020, dan Samsung yang telah secara agresif mengembangkan layar yang dapat dilipat.

Samsung sudah mematenkan layar yang dapat digulung dan berencana meluncurkan ponsel model itu pada 2019.

Baca juga: Samsung undur peluncuran ponsel layar lipat

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018