Medan (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menegaskan bahwa semua pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, Karo, sudah ditempatkan di hunian tetap dan hunian sementara di berbagai lokasi.
"Sesuai keinginan Pemerintah dan arahan Presiden Joko Widodo tidak ada lagi warga yang berada di lokasi pengungsian seperti selama ini," ujar Wakil Gubernur Sumut Hj Nurhajizah Marpaung di Medan, Kamis.
Total pengungsi erupsi Gunung Sinabung berjumlah 7.270 jiwa dengan 2.101 kepala keluarga yang berada di 8 titik pengungsian.
Dia mengatakan itu seusai meresmikan hunian sementara (huntara) di Desa Ndokum Siroga, Karo.
Menurut Nurhajizah, penempatan pengungsi itu merupakan kerja sama semua pihak.
"Kalau ada sesuatu menimpa masyarakat, kita harus tetap kompak dan kerja sama. Apalagi seperti erupsi Sinabung yang sudah lama berlangsung, " katanya.
Ia mengakui, keberadaan warga di huntara tidak terlalu lama karena hanya menunggu lokasi hunian tetap yang tengah dipersiapkan oleh Pemerintah.
Wakil Gubernur juga mengingatkan warga agar tidak ada lagi warga yang.mencoba mendekati dan melewati zona merah Gunung Sinabung.
Meskipun diyakini, warga yang sebagian besar besar petani itu ingin kembali bertani di lahan yang selama ini dikerjakan.
Bupati Karo, Terkelin Brahmana mengatakan huntara bukanlah hunian yang sempurna.
Oleh karena itu, kata dia, Pemkab Karo berharap masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut bisa memaklumi keterbatasan tersebut.
"Yakinlah bahwa Pemerintah memperhatikan warga," katanya.
Dia.menegaskan, sebagai bupagi dia sudah meminta kepala desa dan camat, memperhatikan kebutuhan primer warga seperti lampu penerangan.
Semua yang terkait diminta agar peka terhadap kondisi yang ada.
Pemkab Karo, ujar Terkelin Brahmana sangat berterimakasih kepada Pemerintah Provinsi dan Pusat yang memberi.perhatian besar kepada warga pengungsian.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018