Denpasar (ANTARA News) - Kepala Cabang Bank Indonesia (BI) Denpasar memperingatkan dua bank umum yang beroperasi di Bali untuk segera memenuhi target jaminannya pada akhir 2007. "Dua bank tersebut yakni Bank Sri Partha dan Bank Sinar Harapan Bali, masing-masing harus menyetor jaminan sebesar Rp80 miliar dari yang ditentukan Rp100 miliar," kata Kepala Kantor Cabang (Kancab) BI Denpasar, Ketut Sanjaya, di Sanur, Bali, Senin. Usai acara pelatihan membaca hasil kajian BI bagi media massa itu, ia mengatakan, jaminan yang disetorkan pihak bank sebagai upaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, semisal terjadinya "rush" yang menimpanya. "Kami sudah peringatkan untuk mencari investor untuk bisa menutupi kekurangan di kedua bank tersebut, memang kelihatannya sekarang sudah ada investor yang tertarik untuk menanamkan investasinya," ujarnya. Ditanya pers mengenai asal investor yang tertarik terhadap di kedua bank itu, ia belum berani menyebutkannya. "Kami belum berani menyebutkan dari mana asal investor tersebut, yang terpenting sudah ada yang tertarik untuk menanamkan investasinya terhadap dua bank itu," ucapnya. Sanjaya mengemukakan, apabila dalam waktu yang telah ditetapkan pihak BI belum bisa memenuhi persyaratan pada kedua bank itu, maka diberikan tiga opsi yakni merjer (gabung), akuisisi dan mengakuisisi dengan bank lain serta mencari investor baru. "Agar mampu memenuhi persyaratan BI, diharapkan di kedua bank untuk melakukan pendekatan dengan investor, sehingga mampu memenuhi target setornya," demikian Sanjaya. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007