Muara Teweh (ANTARA News) - Pria bujangan bernama Firmanto (26) yang menghilang selama dua pekan setelah rumah orang tua sekaligus tempat tinggalnya di jalan Padat Karya RT 07 Muara Teweh kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah habis terbakar pada Sabtu (9/6) tengah malam lalu kini sudah kembali.
Lelaki putra ketiga dari pasangan Hasan Abdullah dan Asiah ini pulang sendiri ke rumah keluarganya pada Senin (25/6) pagi sekitar pukul 04.00 Wib dengan pakaian basah dan badan kurus.
"Selama tidak pulang ke rumah saya hanya tidur di hutan di sela-sela pepohonan dan tidak pernah makan, hanya minum air sungai," kata Firmanto ketika ditemui di rumah kerabatnya di Muara Teweh, Senin.
Selama menghilang dia mengaku tinggal di kawasan hutan di kelurahan Jingah dengan lokasi berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain hanya makan dedauan dan tumbuhan di semak-semak.
"Saya memang mau pulang sejak peristiwa kebakaran itu namun tidak bisa karena dibawa oleh tiga orang mahluk halus terdiri dari seorang kakek dan dua wanita tua," cerita Firmanto didampingi kedua orang tuanya.
Tiga orang makhluk halus itu sudah ada di sekitar rumahnya yang habis terbakar dan saat itu tanpa sadar dia mau saja mengikuti mahkluk berperawakan seperti manusia biasa.
Namun, katanya selama tinggal di hutan itu dia selalu dijaga oleh tiga orang tua tersebut bahkan tidak merasa lapar dan hanya dahaga dengan minum air sungai.
"Tiga orang itu sering berbicara sesama mereka namun logat dan bahasa yang digunakan tidak dimengerti," jelasnya.
Remaja yang menghilang dengan baju warna coklat dan celana pendek tanpa alas kaki ini setelah pulang masih mengenakan pakaian yang sama dalam kondisi kelaparan.
"Saat anak kami pulang sendiri langsung menuju rumah kerabat kami dalam kondisi kelaparan dengan tubuh yang kurus," tambah Ny.Asiah ibu Firmanto yang saat itu tidur di rumah keluarganya tempat anaknya pulang di kawasan jalan Padat Karya tersebut.
Diakui Ny.Asiah dalam sepekan terakhir dia melakukan kegiatan supranatural tradisional yang biasa dilakukan suku Dayak setempat dengan memukul gendang guna memanggil roh atau orang untuk kembali.
"Saya terkejut anak yang sempat menghilang selama 16 hari pulang sendiri langsung saat mau memasuki sholat Subuh," lanjut Ny.Asiah.
Sementara Hasan Abdullah ayah Firmanto mengakui selama anaknya hilang, sudah berupaya minta bantuan baik dengan para normal maupun alim ulama bahkan sampai Martapura, Kalimantan Selatan.
"Namun kami tetap yakin anak kami masih berada di sekitar kota Muara Teweh sesuai petunjuk seorang ulama di Martapura itu," ujar purnawirawan TNI-AD ini yang bersyukur anak mereka sudah kembali dalam kondisi sehat.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007