Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, di Jakarta, Kamis, menyebutkan jumlah indikatif SUN yang dilelang sebesar Rp17 triliun dengan target maksimal yang dimenangkan Rp25,5 triliun.
Kelima seri obligasi itu adalah seri SPN03180417 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 17 April 2018 serta seri SPN12190104 (penerbitan kembali) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 4 Januari 2019.
Selain itu, seri FR0064 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 6,125 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2028, seri FR0065 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 6,625 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2033 dan seri FR0075 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 7,5 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2038.
Penjualan SUN akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia dan bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif membayar sesuai imbal hasil yang diajukan.
Sedangkan, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian nonkompetitif akan membayar sesuai dengan imbal hasil rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Pemerintah memiliki hak untuk menjual kelima seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan. SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1 juta.
Sebelumnya dalam lelang awal tahun, pemerintah menyerap dana sebesar Rp25,5 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) pada Rabu (3/1) dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp86,2 triliun.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018