Kediri (ANTARA News) - Gempa tektonik dengan kekuatan 5,5 Skala Richter (SR) yang terjadi pada 55 kilometer sebelah utara Blitar, Jawa Timur, dengan kedalaman 187 kilometer, Minggu (24/6) malam, sekitar pukul 23.07 WIB tidak memengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Kelud. Kepala Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Kelud, Khoirul Huda, di Kediri, Senin, mengatakan bahwa secara umum gempa tersebut tidak mempengaruhi aktivitas gunung yang terakhir meletus pada 1990 lalu meski getarannya mengarah ke utara Blitar. "Memang gempa itu sempat terekam dalam alat seismograf kami yang mencatat getaran vulkanik Gunung Kelud," ujarnya, saat ditemui wartawan di PPGA Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, itu. Ia memastikan, gempa tersebut bukan akibat aktivitas vulkanik Gunung Kelud, tapi gempa tektonik akibat pergeseran lempengan bumi. "Meskipun pusat gempa berada di perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri, tidak ada dampak apapun bagi Gunung Kelud," ujarnya. Ia juga mengingatkan, agar masyarakat tetap tenang. Menurut dia, sampai saat ini kondisi Gunung Kelud tetap aktif normal dan tidak ada perubahan fisik apa pun baik pada permukaan danau kawah maupun kegempaan di lereng. Sementara itu, kekhawatiran warga pesisir selatan Kabupaten Blitar terhadap gempa susulan, ternyata tidak terbukti. Kepala Seksi Perlengkapan, Pengerahan, dan Pengendalian Bakesbanglinmas Kabupaten Blitar, Widodo, mengingatkan agar warga tetap tenang dan kembali beraktfitas seperti biasanya. "Meskipun terjadi gempa, namun tidak ada perubahan pada gelombang dan angin di Laut Selatan," katanya menjelaskan. Walau begitu, Bakesbang Linmas Kabupaten Blitar sampai sekarang masih tetap menyiagakan 270 personil Linmas di 248 desa dan 22 kecamatan untuk mewaspadai terjadinya bencana, baik berupa gelombang pasang, gempa bumi, maupun tanah longsor. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007