"Tahun lalu jumlah populasi mencapai 3.012 dan kencenderungan naik, terutama yang ada di pulau kecil Gili Motang dan Nusa Kode yang dulunya populasinya sedikit namun sekarang mengalami kenaikan," kata Sudiyono saat dihubungi dari Kupang, Kamis.
Menurutnya, populasi binatang purba yang hanya ada di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat itu masih stabil atau belum terancam punah.
Hingga kini masih dilakukan inventarisasi data terkait jumlah populasi tersebut yang berada di sejumlah pulau seperti Pulau Padar, Pulau Gili Motang, Pulau Nusa Kode, Pulau Komodo dan Pulau Rinca.
"Namun kemungkinan populasi mengalami kenaikan karena adanya peningkatan jumlah terutama di Pulau Gili Motang dan Pulau Nusa Kode yang duluhnya kurang," katanya.
Sudiyono menjelaskan, populasi komodo yang masih stabil itu artinya bisa mengalami penurunan akibat usia dewasa yang berada di ambang kematian maupun bertambah akibat perkembangbiakan komodo berusia produktif.
Ia mengatakan keberlangsungan hidup satwa komodo berdasarkan kasta, artinya yang berukuran besar atau dewasa menguasai yang komodo yang masih kecil.
"Ada deretan komodo yang besar memiliki jumlah tertentu yang menguasai yang kecil, namun ketika berada di ambang kematian maka memberikan kesempatan bagi yang kecil untuk bertambah banyak," katanya.
Satwa komodo di TNK, lanjutnya, menyatu dengan kehidupan liar dalam memendapatkan sumber makanannya seperti mengkonsumsi babi hutan, rusa, kuda, sementara komodo yang berukuran kecil mengkonsumsi serangga, unggas, dan lainnya.
Dengan begitu, lanjutnya, tidak ada pos anggaran yang disiapkan untuk pengadaan sumber bahan makanan komodo itu sendiri.
"Jadi sumber makan mereka mengatur sendiri dari alam, sehingga jumlah populasinya juga secara alamiah, kalau ada gangguan tertentu maka mereka bisa saja berkurang namun sejauh ini kecenderungannya mengalami kenaikan," katanya.
Karena keberadaan populasi yang bergantung pada alam itulah, katanya, pihak otoritas terus berfokus melakukan managemen kawasan agar jumlahnya tetap terjaga seperti menjaga populasi pakan, aspek keamananya, dan pembenahan infrastruktur pendukung di kawasan, dan sebagainya.
"Upaya ini untuk menjaga agar populasi komodo itu sendiri tetap terjaga stabil atau tidak punah karena satwa ini merupakan salah satu keajaiban dunia dan menjadi daya tarik utama untuk destinasi wisata unggulan," katanya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018