Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menargetkan 10 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada akhir 2009 dengan penerimaan devisa sebesar 10 juta dolar Amerika, sementara kesempatan kerja yang terbuka dari meningkatnya kunjungan wisman diperkirakan mencapai 12,5 juta orang.
Sedangkan untuk wisatawan nusantara (wisnus), Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik menargetkan adanya pertumbuhan rata-rata perjalanan wisnus 1,4 persen per tahun.
"Jumlah pengeluaran wisnus pada akhir tahun 2009 menjadi Rp105,9 triliun dengan jumlah kunjungan sebesar 218,8 juta dan meningkatnya perjalanan wisnus di setiap propinsi, kabupaten dan kota," kata Menbudpar dalam sambutannya yang dibacakan oleh Dirjen Pemasaran Depbudpar Thamrin B Bachri pada acara Lokakarya Pariwisata yang diadakan oleh Dewan Pariwisata Indonesia (Depari) di Jakarta, Senin.
Menbudpar juga mengharapkan meningkatnya pemerataan dan keseimbangan pengembangan tujuan pariwisata yang sesuai dengan potensi masing-masing daerah, termasuk meningkatnya kualitas dan kuantitas tujuan seperti ekowisata, wisata bahari, wisata belanja, wisata konvensi ("Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition"/MICE) dan wisata budaya.
Dia juga menjelaskan program pemasaran dan pengembangan destinasi pariwisata sampai tahun 2009, antara lain pemulihan dan peningkatan citra yaitu
Bali Recovery Program,
Yogya Recovery Program, online marketing, marketing representative di pasar utama pariwisata Indonesia.
"Dilakukan juga peningkatan
costumer loyalty dan penetrasi pasar baru yaitu pemeliharaan 10 pasar tradisional dan penetrasi pasar Cina, India dan Timur Tengah," kata Jero Wacik.
Juga dilakukan diversifikasi daya tarik wisata yaitu pengembangan wisata budaya, wisata bahari, ekowisata, MICE, dan wisata belanja.
Sementara itu, untuk mensukseskan program Visit Indonesia Year (VIY) 2008, Jero Wacik mengatakan pihaknya melakukan berbagai langkah antara lain pengikatan kerjasama internasional, seperti kerjasama pemasaran dengan Singapura, Malaysia dan Thailand melalui pola kerjasama penjualan, integrasi visa dan penambahan frekuensi penerbangan.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007