Kediri (ANTARA News) - Total penjualan pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk selama tahun 2006 mencatat kenaikan sebesar enam persen, namun laba bersih perusahaan itu mengalami penurunan sebesar 46,69 persen.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Gudang Garam Tbk di Hotel Grand Surya Kediri, Jawa Timur, Senin, tercatat total penjualan selama 2006 sebagaimana hasil audit Kantor Akuntan Publik Siddharta Siddharta & Widjaja mencapai Rp26,339 triliun.
Jika dibandingkan dengan total penjualan tahun 2005 sebesar Rp24,847 triliun, maka mengalami kenaikan sekitar enam persen.
Namun demikian, ditinjau dari segi penjualan batang rokok, total penjualan selama tahun 2006 mengalami penurunan sekitar 2,47 persen. Jika pada tahun 2005 total penjualan rokok mencapai 65,995 miliar batang, maka pada 2006 hanya sebesar 64,363 miliar batang.
"Nilai penjualan kami memang naik, tapi dihitung dari segi batang rokok mengalami penurunan. Ini dikarenakan adanya kenaikan harga jual dan kenaikan cukai rokok," kata juru bicara PT Gudang Garam Tbk, Vidya R Boediyanti.
Oleh sebab itu, lanjut dia, laba bersih yang dibukukan pabrik rokok papan atas itu, mengalami penurunan sekitar 46,69 persen.
Vidya menyebutkan, jika pada tahun 2005 laba bersih perusahaan mencapai Rp1,889 triliun, maka pada 2006 tercatat sebesar Rp1,007 triliun atau turun 46,69 persen.
"Penurunan laba bersih ini diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya kenaikan bahan bakar untuk industri dan lain sebagainya," ujarnya menjelaskan.
Ia menambahkan, para peserta RUPS menyetujui pembagian deviden akhir tahun untuk tahun buku 2006 sebesar Rp481,022 miliar atau sebesar Rp250 per lembar saham, yang diberikan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 26 Juli 2007 sampai dengan pukul 15.00 WIB.
Sedangkan untuk pembayaran saham tersebut, baru akan dilakukan mulai tanggal 9 Agustus 2007.
Dibandingkan dengan tahun 2005 lalu, total deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham juga mengalami penurunan. Pada tahun 2005, pabrik rokok yang kini telah berusia 49 tahun itu, membagikan deviden sebesar Rp962,044 miliar atau Rp500 per saham.
Dalam RUPS itu juga disebutkan, laba yang tidak dibagikan akan dimasukkan dalam perkiraan laba ditahan dan akan digunakan untuk menambah modal kerja perseroan.
RUPS juga menerima pengunduran diri Mintarjo Widya, dari jabatannya selaku Direktur Perseroan, dan mengangkat Buntoro Turutan, Fajar Sumeru, dan Herry Susianto sebagai Direktur Perseroan terhitung sejak penutupan RUPS di Kediri, Senin.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007