Medan (ANTARA News) - Sejumlah polisi berpakaian seragam dan sipil hingga Rabu malam terlihat berjaga-jaga di Kantor DPW Partai Persatuan Pembangunan Sumatera Utara pascapembakaran gambar dan baliho Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy.
"Hanya berjaga-jaga untuk menjaga keamanan dan aset PPP pascapembakaran baliho, Rabu sore," ujar seorang aparat kepolisian yang berjaga di sekitar Kantor PPP di Jalan Raden Saleh Nomor 11 Medan, Rabu.
Sejumlah kader PPP masih terlihat di Kantor PPP itu dan enggan berkomentar tentang pembakaran gambar dan baliho Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy maupun berita yang tersiar tentang pencopotan Yulizar Parlagutan Lubis dari jabatan Ketua DPW PPP Sumut.
Aksi protes kader PPP itu sendiri sebagai wujud penolakan dukungan DPP PPP kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus.
Mereka juga menolak pencopotan Yulizar Parlagutan Lubis dari jabatan Ketua DPW PPP Sumut yang tertuang dalam SK DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Nomor 155/KPTS/DPP/I/2018.
Surat keputusan yang ditandatangani Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy dan Sekretaris Jenderal Arsul Sani itu memberikan mandat kepada Ihsan Nahrowi untuk menggantikan Yulizar Parlagutan Lubis.
Salah satu mandat yang diberikan kepada Ihsan Nahrowi adalah mewakili PPP dalam mendaftarkan pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus dalam pemilihan Gubernur Sumut.
Ihsan Nahrowi juga diberikan mandat untuk memimpin konsolidasi internal PPP di Sumut selama pelaksanaan pilkada.
Ketua DPC PPP Kabupaten Langkat Rahmad Rinaldi yang hadir dalam aksi pembakaran baliho mengakui aksi itu sebagai bentuk kekecewaan.
Ketua DPW PPP Sumut Yulizar Parlagutan Lubis yang dihubungi melalui telepon selulernya hingga Rabu malam belum berhasil tersambung untuk dikonfirmasi.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018