Bandung (ANTARA News) - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat yang diusung PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan mendaftarkan diri ke KPU Jawa Barat, Rabu, didampingi sejumlah kiai pimpinan pondok pesantren di Jawa Barat.
Pasangan Hasanah (Hasanuddin - Anton Amanah) ini datang ke Kantor KPU Jawa Barat di Jalan Garut Kota Bandung, sekitar pukul 16.00 WIB menggunakan mobil jip terbuka sambil mengenakan busana putih hitam.
Setibanya di Kantor KPU Jawa Barat pasangan Hasanah disambut oleh kesenian longser serta tatakolan dan masuk ke dalam Aula Setia Permana, ruangan tempat pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.
Pasangan Hasanah yang datang didampingi kiai dan 100 orang pendukungnya langsung diterima langsung Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat.
Sejumlah kader PDI Perjuangan, seperti Ketua DPP Andreas Hugo Pareira, Ketua Umum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Abdy Yuhana, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Barat Waras Wasisto tampak hadir mengantar pasangan Hasanah.
Suasana ceria tampak saat kedua pasangan akan melakukan pendaftaran seperti saat Ketua KPU Jabar beberapa kali melontarkan candaan untuk mencairkan suasana.
Menurut Hasanuddin, suasana kebatinan yang nyaman ini mesti terus dijaga selama jalannya proses Pilgub Jawa Barat 2018.
"Suasana seperti ini harus terus dilanjutkan. Dan, kami mohon izin kepada rakyat Jawa Barat untuk mengikuti konstetasi pilkada Jawa Barat. Kami akan menuruti segala aturan yang ada. Semoga pilkada yang akan datang aman, damai, ceria dan penuh kegembiraan," ujar Hasanuddin.
Sementara itu, calon wakil gubernur Jawa Barat, Anton Charliyan berterima kasih atas sambutan yang dilakukan KPU dan Bawaslu.
Mantan Kapolda Jawa Barat ini menginginkan agar pesta demokrasi ini berlangsung sehat, tidak ada kampanye hitam, hoaks maupun fitnah, tapi lebih ke beradu gagasan.
"Jangan sampai persatuan dan kesatuan masyarakat tercerai berai. Dan, ini sama-sama ditangkap oleh para pendukung. Sehingga, Pilgub Jabar menjadi contoh untuk pilkada lainnya, karena Jabar terkenal ramah, santun, silih asah, silih asih, dan silih asuh," kata dia.
"Masyarakat Jabar sudah lebih pintar dan cerdas, mari wujudkan demokrasi yang santun," ujar Anton.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018