Los Angeles (ANTARA News) - Longsor lumpur, batu besar dan puing menewaskan setidak-tidaknya 13 orang, Selasa, di sepanjang pantai California, yang porak-poranda akibat serangkaian kebakaran, yang menghanguskan tumbuhan pelindung pada bulan lalu.
Hujan deras terjadi sebelum dinihari Selasa setelah ribuan penduduk di wilayah Santa Barbara di sepanjang pantai Pasifik utara Los Angeles diperintahkan diungsikan atau beberapa orang di antaranya didesak mengungsi secara sukarela, untuk kedua kali sejak Desember.
Namun, hanya 10 hingga 15 persen yang memenuhi perintah penting itu, kata Amber Anderson, juru bicara Pemadam Kebakaran Wilayah Santa Barbara.
Petugas darurat, yang menggunakan anjing pencari dan helikopter, menyelamatkan puluhan orang, yang terdampar di reruntuhan berlumpur di daerah biasa bersih, terapit di antara laut dan Hutan Nasional Los Padres, yang luas, sekitar 177 kiometer di wilayah utara Los Angeles.
Masyarakat kelas atas Montecito dan Carpenteria, di luar kota Santa Barbara, adalah yang paling terkena dampaknya.
Lumpur longsor merobohkan pepohonan, menghancurkan mobil dan blok perumahan yang tenang tersebut dengan lapisan lumpur tebal, menutup Jalan Raya 101, rute utara-selatan utama di sepanjang pantai.
"Cara terbaik yang bisa saya jelaskan adalah, itu tampak seperti medan perang Perang Dunia Pertama," kata Sheriff Santa Barbara, Bill Brown, pada konferensi pers.
Korban tewas bisa meningkat, dengan petugas penyelamat masih membongkar puluhan rumah yang rusak dan hancur untuk mencari korban selamat, demikian Brown. Di satu waktu pada Selasa, setidaknya dua puluhan orang hilang, namun Brown mengatakan pada hari itu, tidak jelas berapa banyak korban yang telah ditemukan.
Sekitar 300 orang terdampar di ngarai. Pejabat setempat, dengan menggunakan helikopter pinjaman dari Penjaga Pantai Amerika Serikat berupaya mengangkut mereka keluar, kata Brown.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018