Jakarta (ANTARA News) - Kontraktor minyak dan gas bumi (migas) PetroChina mengungkapkan ketertarikan mereka untuk mengembangkan Blok East Natuna bersama PT Pertamina (Persero).
"Kami sudah menunjukkan ketertarikan dengan mengirimkan surat resmi kepada pemerintah Indonesia, namun memang masih menunggu tanggapan dari pemerintah, " kata Presiden PetroChina International Companies Gong Bencai di Jakarta, Rabu.
Menurut penjelasannya, ketertarikan tersebut karena PetroChina memiliki teknologi yang sedang dikembangkan di Blok Jabung, Jambi, yang dipercaya berkesesuaian untuk menunjang pengembangan potensi Blok East Natuna yang saat ini dikelola oleh Pertamina.
PetroChina International Companies Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di industri hulu migas dan anak perusahaan dari China National Petroleum Corporation (CNPC) yang berpusat di Beijing, China.
PetroChina memulai bisnisnya di Indonesia tahun 2002 dengan mengakuisisi Devon Energy, perusahaan asal Amerika Serikat. Saat ini PetroChina merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mengoperasikan Blok Jabung dan Blok Tuban, keduanya di Jambi, di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas.
Sebagai operator Blok Jabung, PetroChina memiliki mitra Petronas dan Pertamina Hulu Energi melalui Joint-Operating Body Pertamina-PetroChina East Java dalam pengelolaan Blok Tuban di Jawa Timur dan JOB PPS di Blok Kepala Burung - Salawati Island di Papua Barat.
Tahun 2016 produksi rata-rata harian di produksi pusat Blok Jabung mencapai 53.687 barrel oil equivalent per day (BOEPD) termasuk produksi gas untuk fuel own use.
Sedangkan, tahun 2017 produksi rata-rata harian di produksi pusat Blok Jabung mencapai 54.497 ribu BOEPD. Rencana program tahun 2018 meliputi kegiatan pemboran dan komplesi 16 sumur baru, 17 kegiatan kerja ulang (workover) dan 123 kegiatan perawatan. sumur.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018