Jakarta (ANTARA News) - Departemen ESDM menilai penggunaan asumsi harga minyak dalam perhitungan APBN sudah tidak sesuai lagi, mengingat produksi minyak Indonesia cenderung menurun sekarang ini. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Senin, mengatakan seharusnya APBN tidak lagi mengacu pada harga minyak saja, namun juga memasukkan gas dan batubara. "Sekarang ini, andalan kita bukan hanya minyak, tapi gas dan batubara," katanya usai melakukan pertemuan dengan delegasi International Agency Energy (IAE). Menurut dia, saat ini, produksi minyak cenderung menurun, sementara gas dan batubara akan terus meningkat. "Asumsi harga minyak yang diterapkan sejak jaman Orde Baru itu sudah tidak sesuai agi," tambahnya. Tingkat produksi energi Indonesia sekarang ini mencapai lima juta barel setara minyak per hari yang terdiri dari minyak dan kondensat satu juta barel per hari, gas 1,5-2 juta barel per hari, dan batubara 2-2,5 juta barel per hari. Purnomo juga mengemukakan sekarang ini konsumsi energi Indonesia dari minyak masih mencapai 50 persen. "Indonesia termasuk yang negara boros energi, sehingga kita perlu melakukan diversifikasi energi," katanya. Menurut dia, Indonesia bisa belajar pengalaman diversifikasi energi dari IEA yang anggotanya merupakan negara konsumen utama energi. (*)
Copyright © ANTARA 2007